Suara.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar bantuan sosial berupa beras 10 kilogram memanfaatkan hasil para petani lokal.
Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan, penyediaan bansos tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan serta kemampuan daya beli petani.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Klandasaran Ilir, Kalimantan Timur, Senin (26/7/2021).
"Karena itu harga pembelian dari pihak yang punya otoritas saya minta juga betul-betul terkendali dengan baik. Jangan sampai merugikan petani," kata Muhadjir seperti dikutip Suara.com, Selasa (27/7/2021).
Baca Juga: Kaltim Mulai Krisis Tabung Oksigen, Defisit Hingga 12 Ton
Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir juga meminta kepada pihak Perum Bulog Wilayah Kaltimra agar tidak menggunakan beras impor untuk bansos. Saat melakukan pengecekan, ia memastikan agar beras impor stok lama dipisahkan dan tidak digunakan lagi.
"Tadi sudah saya lihat jadi beras impor yang sudah 2 sampai 3 tahun yang lalu, saya lihat ditaruh di tempat sendiri, dan yang akan digunakan untuk bansos ini adalah beras produksi lokal," ujarnya.
Muhadjir juga meminta kepada pihak Perum Bulog Wilayah Kaltimra agar tidak menggunakan beras impor untuk bansos. Dalam pengecekannya di Gudang Bulog Wilayah Kaltimra, dia juga memastikan beras impor stok lama dipisahkan dan tidak digunakan.
"Tadi sudah saya lihat jadi beras impor yang sudah 2 sampai 3 tahun yang lalu, saya lihat ditaruh di tempat sendiri, dan yang akan digunakan untuk bansos ini adalah beras produksi lokal," katanya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut mengatakan bahwa kualitas beras yang akan disalurkan sebagai bansos harus sama dengan beras yang dikonsumsi sehari-hari. Ia pun sempat mengapresiasi Gudang Bulog Wilayah Kaltimra yang telah menggunakan beras kualitas medium untuk disalurkan kepada keluarga penerima manfaat.
"Yang saya lihat sekarang, di sini bagus, kualitasnya medium. Saya selalu pesan, apa yang kita berikan kepada warga masyarakat kita harus mau makan, kita harus doyan. Enggak boleh apa yang kita tidak mau makan tapi diberikan kepada masyarakat keluarga penerima manfaat," tuturnya.
Baca Juga: Menko PMK Ingin Masyarakat Perketat Prokes Guna Lindungi Ibu Hamil dan Anak dari Covid-19
Sebagai informasi, pemerintah melalui Perum Bulog memberikan tambahan bantuan sosial berupa beras di masa PPKM Level 4.
Perum Bulog Wilayah Kaltimra akan memberikan bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 111.536 KPM untuk Kalimantan Timur, dan 30.146 KPM untuk Kalimantan Utara, dengan bantuan beras 10 kilogram. Sejauh ini total bantuan beras yang sudah disalurkan sebanyak 2.123 KPM (1,9 persen) di Kalimantan Timur, dan 627 KPM (2,08 persen) di Kalimantan Utara.
Melihat persentase tersebut, dapat disimpulkan kalau penyaluran bantuan beras ke KPM masih rendah. Diharapkan Perum Bulog bersama PT Pos sebagai Transporter mempercepat proses penyaluran bantuan beras kepada KPM, dan sudah harus diterima KPM secepatnya pada masa PPKM ini.
Sementara itu, Kepala Kanwil Bulog Divre Kaltimra Arrahim K. Kanam menjelaskan, pihaknya menargetkan awal Agustus bansos beras sudah bisa tersalur untuk seluruh Kaltim dan Kaltara.
Arrahim memastikan pasokan beras lokal yang akan disalurkan aman. Pihaknya juga sudah siap menyerap beras dari petani lokal untuk pasokan ke depannya.
"Untuk pasokan Insya Allah siap. Bulan Agustus akan masuk lagi panen kita siap menyerap lagi di wilayah Babulu dan Kutai Timur. Tadi pagi sudah koordinasi dengan kelompok tani dalam rangka penyerapan beras untuk Kalimantan Timur," ucap Arrahim.