Klaim Taat Prokes, TransJakarta Bantah Data Said Iqbal: Pegawai Wafat 14 Orang

Selasa, 27 Juli 2021 | 15:49 WIB
Klaim Taat Prokes, TransJakarta Bantah Data Said Iqbal: Pegawai Wafat 14 Orang
Dirut TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo angkat bicara soal pernyataan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang menyebut 20 orang pekerja meninggal karena Covid-19. Ia menyebut data yang disampaikan Said salah.

Jhony menyatakan, jumlah karyawan TransJakarta yang wafat karena Covid-19 adalah 14 orang. Ia pun mempertanyakan dari mana asal angka yang didapatkan Said Iqbal.

“Setiap orang yang terpapar virus Covid-19 akan punya risiko meninggal dan kita tidak bisa memilih siapa yang akan terpapar atau tidak. Tapi, kalau dilihat korban (meninggal akibat Covid-19) di kita (Transjakarta) sejauh ini angkanya 14 orang. Jadi kalau ada yang menyebut lebih, itu datanya dari mana?” ujar Jhony saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).

Selain itu, TransJakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan termasuk ke dalam sektor kritikal. Artinya, boleh tetap beroperasi penuh dengan protokol kesehatan yang ketat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga level 4.

Baca Juga: KSPI ke Anies Baswedan: Jangan Sidak Perusahaan Lain, Rumah Sendiri Tidak!

Penumpang berjalan keluar dari Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Penumpang berjalan keluar dari Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ia juga menyebut pihaknya taat akan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Tes rutin dilakukan kepada ratusan orang setiap harinya.

"Orang belum ngapa-ngapain, ribuan karyawan kami sudah melakukan PCR swab, kemudian kami juga aktif melakukan random test setiap hari minimum 200 orang, itu ada kebijakannya, ada surat direksinya. Transjakarta juga punya Satgas Covid-19," ucapnya.

Begitu juga dengan kegiatan vaksinasi. Ia menyebut seluruh karyawan beserta tiap anggota keluarganya telah diberikan kuota vaksin Covid-19.

"Nah kami harap bersikap fairlah melihat persoalan ini. Perusahaan lain juga mungkin mengalami hal yang sama, ada korban jiwa juga. Tetapi yang jelas ini bukan sekadar angka statistik. Ini soal kemanusiaan,” ucapnya.

Selama masa PPKM Jawa dan Bali, karyawan yang bekerja di kantor hanya 25 persen dan 75 persen bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Ketika kasus Covid-19 meroket pihaknya mengizinkan hanya 10 persen dari karyawannya bekerja dari kantor, dan sisanya WFH.

Baca Juga: 20 Pekerja Meninggal Imbas WFO 100 Persen, KSPI Desak Anies Periksa PT TransJakarta

“Kami sudah melakukan semua prosedur dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Jadi jika ada pihak-pihak yang ingin melakukan sidak sangat dipersilahkan. Transjakarta selalu membuka pintu selebar-lebarnya agar tidak ada lagi berita-berita keluar  yang tidak sesuai dengan fakta,” kata dia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (Suara.com/Ria Rizki)
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (Suara.com/Ria Rizki)

Anies Didesak Turun Tangan

Said Iqbal sebelumnya meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeriksa PT TransJakarta buntut dari kematian 20 pekerjanya. 

Menurut data yang dimiliki KSPI, Iqbal mengatakan sampai saat ini total kematian pekerja di TransJakarta berjumlah 20 orang. Hal itu imbas dari penerapan kerja yang disebut tidak menggunakan sistem work from home (WFH). 

"Pak Anies Gubernur DKI Jakarta periksa PT TransJakarta (TJ) itu beroperasinya 100 persen. Sampai hari ini saya baru mendapatkan laporan tingkat kematian para pekerja buruh, karyawan TransJakarta lebih dari 20 orang hari ini masih ada yang mati," kata Iqbal dalam konferensi virtual, Senin (26/7/2021). 

Iqbal menambahkan berdasarkan data yang ia peroleh langsung dari karyawan TransJakarta, diketahui tibgkat penularan Covid-19 di perusahaan itu sudha lebuh dari 10 persen. Iqbal lantas bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi. Pertanyaan terutama ditujujan kepada Anies serta Kepala Dinas Perhubungan DKI. 

"Ada apa ini dengan Gubernur DKI Jakarta? Di rumahnya sendiri saja TransJakarta di bawah BUMD pemda DKI 20 orang pekerja buruh sudah meninggal pak gubernur dan ratusan orang sudah tertular covid 19. Tidak ada yang kerja WFH 50 persen, WFO 50 persen," kata Said Iqbal. 

Iqvak mengatakan para pekerja hanya menginginkan adanya pembagian sistem kerja secara bergilir, dibagi menjadi sebagaun WHF dan sebagian lainnya WFO. 

"Kami minta kerja bergilir bukan berhenti. Kerja bergilir diatur. Operasionalnya tuh diatur," kata Iqbal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI