Tanggapi Cuitan 'Haru' Mahfud MD, Gus Jazil: Ya Allah, Taubat!

Selasa, 27 Juli 2021 | 13:01 WIB
Tanggapi Cuitan 'Haru' Mahfud MD, Gus Jazil: Ya Allah, Taubat!
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil. [Suara.com/Ria Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid turut mengomentari cuitan Menko Polhukam Mahfud MD di Twitter mengenai kisah orang kaya dan seorang profesor kedokteran yang meninggal akibat Covid-19.

Menurutnya, kisah mengharukan tersebut ironisnya justru datang dari pejabat pemerintah yang kerap kali main akun jejaring Twitter.

"Amanat konstitusi mewajibkan negara melindungi warganya. Ironisnya justru kisah menyakitkan ini muncul dari pejabat negara yang bertwitter," kata Jazilul saat dihubungi Suara.com, Selasa (27/7/2021).

Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Gus Jazil tersebut, cuitan Mahfud tersebut justru menunjukkan wajah kelemahan Indonesia dalam tangani pandemi. Ia menilai tidak perlu lagi Mahfud diajari untuk minta maaf, namun harus dituntut bertanggung jawab.

"Hemat saya, kisah pilu menjadi jawaban atas kelemahan kita. Apa perlunya diajari lagi dengan kata minta maaf. Bertanggung jawab itu lebih utama," katanya.

Lebih lanjut, Gus Jazil mengajak para pejabat negara bertaubat usai melanggar amanat tak bisa melindungi nyawa rakyatnya.

"Ya Allah, taubat. Ini kisah nyata tragis di negeri Pancasila, kita berdosa melanggar amanat, kita mesti bertaubat. Masih banyak lagi kisah pilu semacam ini yang dialami oleh rakyat kecil yang tidak terpublikasi. nyawa melayang karena kurangnya fasilitas kesehatan menghadapi Covid-19," imbuhnya.

Cuitan 'Haru' Mahfud

Sebelumnya, melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya @mohmahfudmd, Senin (26/7/2021) pagi, Mahfud membeberkan fakta yang disebutnya mengharukan seputar korban meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Pengamat: Mahfud MD Lebih Baik Stop Main Twitter, Fokus Bantu Masyarakat Terdampak Covid

Salah satunya yang dicuitkan Mahfud MD, seorang kaya raya di Jawa Timur yang meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan. Ia juga mencuit soal profesor kedokteran yang meninggal karena Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI