Lebanon Jual Big Mac Termurah di Dunia karena Nilai Mata Uang Anjlok

Selasa, 27 Juli 2021 | 12:09 WIB
Lebanon Jual Big Mac Termurah di Dunia karena Nilai Mata Uang Anjlok
Ilustrasi Big Mac. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebanon kini menjual burger paling populer di McDonald's, Big Mac, dengan harga paling murah di dunia setelah nilai mata uangnya anjlok terhadap dolar AS.

Menyadur Arab News Selasa (27/07), Economist Intelligence Unit melaporkan nilai pound Lebanon merosot tajam dan membuatnya 70 persen undervalued terhadap dolar AS.

Big Mac tidak murah bagi mereka yang membayar dalam mata uang lokal, seharga 29.904 pound Lebanon tapi dengan nilai tukar 17.800 dolar, harganya menjadi USD 1,68 saja.

Harga sebuah burger besar dengan isian yang menggugah selera ini sangat menguntungkan bagi mereka yang membayar dengan USD, termasuk para turis asing.

Baca Juga: Dilanda Krisis Ekonomi Parah, Wanita di Lebanon Kesulitan Beli Pembalut

Anjloknya pound Lebanon memperburuk dan mempercepat inflasi pada barang dasar lainnya seperti beras, gula dan tepung, kata analis ekonomi Lebanon Bassel Al-Khatib.

Ilustrasi nilai mata uang turun. (Shutterstock)

Kebanyakan orang dibayar dalam mata uang lokal di Lebanon, di mana upah minimum nasional mencapai 675.000 pound Lebanon per bulan, yang dulunya bernilai hampir $450 pada nilai tukar resmi.

Tapi hari ini hampir tidak mencapai USD 30 di pasar gelap, menurut Crisis Observatorium di American University of Beirut (AUB).

Observatory mengatakan biaya makanan telah melonjak 700 persen selama dua tahun terakhir dan peningkatan ini telah melonjak hingga 50 persen dalam beberapa minggu terakhir.

Ilustrasi Big Mac. (McDonald's)

Warga Lebanon semakin miskin setiap hari dan mendorong mereka untuk menjual emas, mobil dan bahkan perabotan untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Buat Komentar Nyelekit di Negara Teluk, Menlu Lebanon Usul untuk Mundur

Beberapa yang beruntung bisa menunggu transfer dolar AS dari kerabat mereka di luar negeri atau menunggu bantuan masyarakat sipil, lapor media Arab, Al-Khatib.

Di media sosial Lebanon, postingan permintaan donasi untuk susu bayi yang baru lahir dan obat-obatan yang tidak tersedia di pasar atau dijual dengan harga yang sangat tinggi terus bertambah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI