Daripada Genit di Medsos, Mahfud MD Diminta Tertibkan BuzzeRp Istana Tukang Gaduh

Selasa, 27 Juli 2021 | 10:37 WIB
Daripada Genit di Medsos, Mahfud MD Diminta Tertibkan BuzzeRp Istana Tukang Gaduh
Menko Polhukam Mahfud MD saat menjelaskan Kepres Kasus BLBI. (Dok Kemenko Polhukam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gara-gara cuitan "mengharukan" tentang Covid-19, Menko Polhukam Mahfud MD kini menjadi sorotan publik dan menuai banyak kritikan. Terkait hal itu, Mahfud MD disarankan agar tidak genit untuk tidak menyebarkan cuitan yang dianggap kontroversial di media sosial. 

Pernyataan itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Irwan. Irwan bahkan menuding jika Mahfud MD telah terpapar para buzzer dan influencer Istana.

"Patut diduga Prof Mahfud ini terpapar buzzer atau influencer istana. Akhir-akhir ini seringkali pernyataannya menimbulkan kontroversi yang tidak perlu," kata Irwan kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).

Meski tidak tahu alasan cuitan Mahfud yang mengisahkan orang kaya dan profesor yang meninggal terpapar Covid-19, Irwan menganggap sepatutnya kapasitas Mahfud sebagai pejabat negara bisa menjaga kondisi masyarakat yang kini hidup susah karena gempur Covid-19.

"Sehingga bisa menjaga hati dan perasaan rakyat yang sudah cukup menderita hidupnya di tengah pandemi," kata dia. 

Irwan pun meminta agar Mahfud MDd tidak genit dengan menyebarkan kicauan-kicaun tak perlu di medsos.

"Saran saya daripada genit di medsos, lebih baik prof Mahfud tertibkan Buzzerp-Buzzerp Istana yang tiada henti-hentinya menyebarkan hoaks dan membuat keributan di Tanah Air," kata dia. 

Cuitan "Mengharukan" Mahfud 

Mahfud sebelumnya mengisahkan cerita soal orang kaya dan profesor yang meninggal akiba Covid-19. Cerita itu disampaikan Mahfud lewat Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Senin (26/7/2021) lalu. 

Baca Juga: Irwan Demokrat: Patut Diduga Prof Mahfud MD Sudah Terpapar Buzzer Istana

Mahfud MD bercerita jika ada seorang kaya raya di Jawa Timur yang meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan. Ia juga mencuit soal profesor kedokteran yang meninggal karena Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI