Suara.com - Baru-baru ini viral paket barang dengan tujuan penerima yang membuat kurir emosi.
Tak hanya kurir, para warganet yang melihat wujud paket barang tersebut juga ikut emosi.
Diunggah melalui akun Twitter @txtdrkurir, terlihat sebuah paket dengan nama penerima yang tidak jelas.
Terlihat tulisan, "Kepo yaaaa." Tulisan tersbut berarti, "penasaran ya?".
Baca Juga: Viral Rumah Mewah Ditinggalkan Pemilik, Ada Mobil Porsche Dipenuhi Belukar
Paket dengan lapisan bungkus berwarna hitam tersebut memiliki berat 0,5 Kg.
Melihat wujud paket itu, para warganet yang melihat pun ikut emosi.
"Kalo si kurir ga kepo ga dianter berarti gapapa dong min? Biar si penerima dateng ambil sendiri aja ke counter," ujar warganet.
"Kurang kerjaan banget dah," tambah yang lain.
"Kalo ketemu jejelin aja paket ke mulutnya," komentar warganet kesal.
Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 Ramai-ramai Jajan Bakso Keliling: Bagaimana Nasib Pelanggan Lainnya?
"Kalo gue kurirnya, pas udah ketemu sama si penerima gue colok tu matanya, KEPO YA KEPO YA, kalo paket ga sampe sampe marah, giliran ngisi data diri ga becus, lah mau nyampe gimna nama lo aja gajelas," ujar warganet.
"Kenapa sih orang-orang gak pakai nama sendiri? Di desaku banyak yang pakai nama anaknya yang baru lahir, jadi pas di tanyain gak ada yang kenal, kasihan kurirnya. Di telfonin gak di angkat-angkat," pungkas warganet.
5 Tips Aman Belanja Online Agar Data Pribadi Tidak Bocor
Perkembangan teknologi mengubah banyak hal tidak terkecuali kebiasaan belanja. Dengan adanya teknologi kini orang dapat dengan mudah untuk bisa belanja online.
Hanya dari rumah, kini bisa memesan barang, hotel, atau hingga tiket pesawat yang diinginkan. Namun, kemudahan ini bukan tanpa risiko.
Ada kemungkinan kebocoran data pengguna saat belanja online. Oleh sebab itu mesti hati-hati ketika belanja online.
Dalam keterangannya, Pengamat IT sekaligus Chief Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah, menjelaskan, kebocoran bisa terjadi karena dua kemungkinan, dari pihak peladen dan pengguna. Karenanya, inisiatif mengamankan akun semestinya datang dari dua pihak. Selain pihak aplikasi, pengguna berkewajiban mengamankan data dan akunnya.
“Ini seperti Anda punya rumah mewah. Anda mengamankannya dengan kamera pengawas canggih dan gembok berlapis. Namun lupa mengamankan pintu belakang, ya sama saja rumah Anda tetap bisa dibobol, kan?” kata Ruby
Ia kemudian juga membagikan lima langkah sederhana untuk mengamankan akun dan data. Apa saja?
Pertama, pelajari dan cari tahu jenis autentifikasi aplikasi yang diunduh. Apakah aplikasi tersebut hanya menggunakan nama pengguna dan kata sandi atau dibekali sistem pengamanan tambahan yang membuat akun, sandi, hingga nomor ponsel tersimpan dengan aman.
Kedua, gunakan kata sandi yang tidak mudah dilacak dan ubah secara berkala tapi jangan terlalu sering untuk menghindari lupa. Ketiga, jangan gunakan kata sandi yang sama untuk beragam akun aplikasi dan surel. Karena jika satu dibobol, maka akun Anda yang lain bisa disusupi.
“Keempat, perbarui sistem operasi aplikasi gadget dan PC Anda secara berkala termasuk antivirus untuk meningkatkan sistem keamanan,” Ruby menambahkan.
“Terakhir, jangan mengunduh aplikasi tidak resmi dan tak jelas manfaatnya. Apalagi mengunduh dari ‘toko’ tidak resmi. Sejauh ini, unduhan resmi bisa diakses di Play Store dan IOS,” urainya.