Beberkan Masalah Vaksinasi, Haris Azhar: Orang Tak Mau Divaksin Karena Kecewa

Senin, 26 Juli 2021 | 20:14 WIB
Beberkan Masalah Vaksinasi, Haris Azhar: Orang Tak Mau Divaksin Karena Kecewa
Pegiat HAM Haris Azhar. [Suara.com/Arry Saputra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, menyampaikan adanya masalah dalam proses vaksinasi Covid-19 terhadap rakyat Indonesia. Salah satu masalahnya yakni masih adanya orang yang belum percaya vaksin.

Menurut Haris, faktor pertama adanya masalah vaksinasi yakni orang masih belum percaya vaksin itu sendiri. Ia menilai, orang tak dipercaya divaksin karena kecewa sama pemerintah.

"Ada problem di soal vaksin, pertama orang belum percaya. Problem-problem orang yang nggak percaya vaksin, bilang bohong ini karena mereka kecewa sama pemerintah. Jadi mereka berargumentasi covid ini bohong jadi mereka nggak mau divaksin," kata Haris dalam diskusi yang digelar PB HMI secara daring, Senin (26/7/2021).

Kemudian faktor yang kedua, kata Haris, yakni minimnya edukasi vaksinasi terhadap rakyat. Rakyat menurutnya justru dipertontonkan hal-hal yang buat mereka tambah kecewa dengan pemerintah.

Baca Juga: Baru 110 Ribu Warga Jogja yang Divaksin, Ini Cara Pemkot Percepat Vaksinasi

Ilustrasi vaksinator. [Presisi.co]
Ilustrasi vaksinator. [Presisi.co]

Haris menilai sudah lima kali pemerintah terapkan PPKM namun vaksinasi gagal mencapai targetnya. Pasalnya minimnya edukasi vaksinasi dari pemerintah ke rakyat.

"Edukasinya gimana? Bawa branwir (mobil damkar) nyemprotin warung ya orang tambah kecewa sama negara," tuturnya.

Tak hanya itu, Haris juga menyoroti soal angka testing terhadap masyarakat yang turun akhir-akhir ini.

"Tadi sudah disebutin testing, testing ini menurun yang kedua perawatan orang disuruh isoman, oh di isoman orang banyak meninggal. Rumah sakit loh rumah sakit kehabisan fasilitas dan tenaga," tandasnya.

Baca Juga: Lokasi dan Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Singkawang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI