20 Pekerja Meninggal Imbas WFO 100 Persen, KSPI Desak Anies Periksa PT TransJakarta

Senin, 26 Juli 2021 | 19:02 WIB
20 Pekerja Meninggal Imbas WFO 100 Persen, KSPI Desak Anies Periksa PT TransJakarta
20 Pekerja Meninggal Imbas WFO 100 Persen, KSPI Desak Anies Periksa PT TransJakarta... Ilusrasi Penumpang berjalan keluar dari Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeriksa PT TransJakarta buntut dari kematian 20 pekerjanya.

Menurut data yang dimiliki KSPI, Iqbal mengatakan sampai saat ini total kematian pekerja di TransJakarta berjumlah 20 orang. Hal itu imbas dari penerapan kerja yang disebut tidak menggunakan sistem work from home (WFH).

"Pak Anies Gubernur DKI Jakarta periksa PT TransJakarta (TJ) itu beroperasinya 100 persen. Sampai hari ini saya baru mendapatkan laporan tingkat kematian para pekerja buruh, karyawan TransJakarta lebih dari 20 orang hari ini masih ada yang mati," kata Iqbal dalam konferensi virtual, Senin (26/7/2021).

Said Iqbal menambahkan berdasarkan data yang ia peroleh langsung dari karyawan TransJakarta, diketahui tibgkat penularan Covid-19 di perusahaan itu sudah lebih dari 10 persen. Said Iqbal lantas bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi. Pertanyaan terutama ditujujan kepada Anies serta Kepala Dinas Perhubungan DKI.

Baca Juga: Serukan Warga Jajan di Warung Kecil, Begini Permintaan Legislator Gerindra ke Anies

"Ada apa ini dengan Gubernur DKI Jakarta? Di rumahnya sendiri saja TransJakarta di bawah BUMD, Pemda DKI 20 orang pekerja buruh sudah meninggal pak gubernur dan ratusan orang sudah tertular covid 19. Tidak ada yang kerja WFH 50 persen, WFO 50 persen," kata Said Iqbal.

Iqvak mengatakan para pekerja hanya menginginkan adanya pembagian sistem kerja secara bergilir, dibagi menjadi sebagaun WHF dan sebagian lainnya WFO.

"Kami minta kerja bergilir bukan berhenti. Kerja bergilir diatur. Operasionalnya tuh diatur," kata Iqbal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI