Suara.com - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku bersedia merawat Vino, bocah berusia 10 tahun yang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti, Susi mengaku bersedia merawat Vino tanpa harus mengadopsinya sebagai anak.
"Saya bersedia merawat tanpa harus adopsi," kata Susi seperti dikutip Suara.com, Senin (26/7/2021).
Susi menangis saat membaca pembeeritaan terkait Vino yang menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya, sementara kedua orang tuanya meninggal dunia.
Baca Juga: Ada Bocah Tidur di Trotoar Berselimut Karung, Netizen Colek Ridwan Kamil
Susi berandai berada di dekat Vino, ia ingin memeluk tubuh bocah itu untuk menguatkannya.
"Andai dekat saya bisa memeluknya," ujar Susi sambil memasang emoji menangis.
Susi mengaku serius dengan pernyataannya ingin merawat Vino. Ia juga meminta bantuan warganet untuk memberikan informasi terkait kontak dan alamat bocah itu.
"Kontak dan alamat please," ucapnya.
Bocah Yatim Piatu karena Orang Tua Meninggal Akibat Covid-19
Baca Juga: Haru! Kakaknya Isoman, Bocah Ini Kumandangkan Azan Orang Tuanya yang Wafat Karena Covid-19
Kisah Alviano Dafa Raharjo yang menjadi yatim piatu karena ibunya Lina Safitri meninggal pada Senin (19/7/2021) dan ayahnya Kino Raharjo menyusul meninggal dunia pada Selasa (20/7/2021) karena Covid-19 memantik keprihatinan berbagai kalangan.
Bocah yang baru duduk di kursi Kelas IV SD tersebut tinggal di Kampung Linggang Purworejo RT 004, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim).
Diketahui, orang tua sang bocah yang berasal dari Kabupaten Sragen. Kino merupakan anak pasangan Mitro Kiman dan Panikem, warga Dukuh Bayanan RT 014, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen,
Sementara Lina berasal dari Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan.
"Kami kehilangan sepasang anak dalam dua hari. Bahkan di waktu yang tidak lama, ada enam warga di satu RT ini yang juga meninggal dunia,” ucap Panikem.
Kakak almarhum Kino, Sumini menginginkan Alvin segera dijemput dan bisa tinggal di Sragen. Namun, Sumini menyadari dalam situasi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat tidak memungkinkan untuk menjemput.
Apalagi Sumini juga mengetahui bila Alvin masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kutai Barat sampai 25 Juli 2021 besok.
“Rumah pakdenya itu hanya bersebelahan di Kutai Barat itu. Jadi di sana yang mengurus pakde-pakdenya,” ujar Sumini.