Tuduhan Pasien Dicovidkan, Dokter: Tak Masuk Akal, Kami Tak Mungkin Melakukan Itu

Siswanto Suara.Com
Senin, 26 Juli 2021 | 15:47 WIB
Tuduhan Pasien Dicovidkan, Dokter: Tak Masuk Akal, Kami Tak Mungkin Melakukan Itu
Ilustrasi petugas medis Covid-19. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, diimbau  jangan percaya dengan isu pasien dicovidkan oleh dokter rumah sakit. Direktur Rumah Sakit dr. Soebandi, Kabupaten Jember, Hendro Soelistijono, memastikan narasi yang viral tersebut hoaks.

“Tidak masuk akal. Kami tidak mungkin akan meng-Covid-kan. Kami ada standarnya. Kementerian Kesehatan juga tidak bodoh. Kami tidak mungkin mengklaim (biaya penanganan Covid) jika tidak ada bukti tes PCR (Polymerase Chain Reaction),” kata Hendro dalam laporan Beritajatim.

Hendro mengatakan masyarakat yang mempercayai isu tersebut telah termakan informasi hoaks.

“Kita sudah harus patuh protokol kesehatan: jangan kumpul-kumpul, pakai masker rutin, double masker, cuci tangan, menjauhi kerumunan, segera berobat bila ada keluhan. Jangan beralasan takut di-Covid-kan, malah akhirnya meninggal karena Covid di rumah,” kata Hendro.

Baca Juga: Tangkal Pagebluk, Warga Jember Juga Pasang 'Ptakotan Pocong' Buat Tolak Bala

Hendro menjelaskan umumnya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia terjadi karena mengalami peradangan paru dan terjadi karena kegagalan fungsi paru-paru.

Usia pasien yang meninggal dunia bervariasi. “Dari 60 tahun sampai yang termuda berusia 21 tahun. Ini untuk Jember belum jelas, apakah varian Delta atau apa, belum pernah diperiksa (diteliti). Tapi diduga yang sudah masuk ke Indonesia varian Delta,” kata Hendro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI