Suara.com - Pakar penyakit menular atau epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan bahwa Indonesia memang berpotensi melahirkan varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya ketimbang varian delta.
Dicky menegaskan bahwa peringatan yang dilontarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang kemungkinan adanya varian baru yang lebih menular adalah benar.
"Pak Presiden menyampaikan itu sangat benar sekali karena Indonesia dalam status tidak terkendali ini sudah lama dan di tengah tes positivity rate kita yang selalu di atas 10 persen bahkan sekarang sudah di atas 20 persen," kata Dicky kepada Suara.com, Senin (26/7/2021).
Dicky menjelaskan, virus akan terus bermutasi setiap kali dia berpindah inang (orang), dan ada dua kemungkinan, virusnya melemah atau mengungat jadi varian baru.
Baca Juga: INFOGRAFIS: 7 Tips Pencegahan Covid-19 Varian Baru!
"Prediksi saya akan ada varian yang lebih dahsyat daripada varian delta, dengan angka reproduksi yang bisa sampai 8-12 itu bisa saja terjadi, Indonesia berpeluang melahirkan itu," ucapnya.
Menurut Dicky, pemerintah harus memperkuat testing, tracing, treatment, dan vaksinasi, serta memantau genom atau varian baru di Indonesia.
"Masalahnya, kapasitas surveillance genome (pemantauan genom virus) yang terbatas itu membuat kita ini seperti peta buta, kalau inggris dia cepat mendeteksi varian baru karena surveilansnya," tutur Dicky.
Setidaknya ada tiga varian yang sudah terdeteksi di Indonesia yakni 45 kasus varian Alpha (B.1.1.7) dari Inggris, 160 kasus varian Delta (B.1.617.2) dari India, dan 6 varian Beta (B.1.351) dari Afrika Selatan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk waspada sebab ada kemungkinan virus Covid-19 terus bermutasi semakin parah.
Baca Juga: Waspada! Covid-19 Varian Baru Bisa Menyebar dalam Waktu 15 Detik Melalui Udara
Jokowi menginstruksikan agar semua pemerintah daerah untuk meningkatkan kewajibannya melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment agar mutasi virus tidak menyebar liar.
"Kita harus selalu waspada ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian lain yang lebih menular, oleh karena itu saya memerintahkan agar testing, tracing bisa ditingkatkan lebih tinggi dan respon treatment yang cepat untuk menekan laju penularan dan meningkatkan angka kesembuhan," kata Jokowi dalam jumpa pers virtual, Minggu (25/7/2021).
Jokowi juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi Covid-19 ketika tiba jadwalnya.