Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi banyaknya kasus kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dan di perjalanan mencari rumah sakit.
Anies menjelaskan memang kondisi fasilitas pelayanan kesehatan di Jakarta banyak yang penuh dan terbatas, sehingga banyak pasien yang seharusnya dirawat di ICU terpaksa harus isoman lalu nyawanya tidak tertolong.
"Kemarin selama bulan Juni-Juli, kita menyaksikan rumah sakit kita telah terlampaui. Itulah yang kemudian salah satu sebab kontribusi terhadap kasus-kasus mereka yang isolasi tidak bisa terselamatkan, karena seharusnya mereka berada di rumah sakit," kata Anies dalam acara Vaksinasi Kadin dan TNI-Polri di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (25/7/2021).
Meski begitu, Anies menyebut kondisi pandemi di Ibu Kota saat ini terus perlahan membaik, positivity rate sudah turun hingga 24 persen dalam waktu 3 pekan, namun angka ini masih jauh dari standar aman WHO yakni 5 persen.
Baca Juga: Anies: Pemprov DKI Tak Pernah Menutupi Data Covid-19
"Angka positif rate kita di Jakarta itu pernah sampai 43 persen di tanggal 13 juli, lalu tren menurun jadi 41 persen di 16 juli, lalu turun lagi jadi 36 persen di 18 juli, lalu turun jadi 28 persen di 21 juli dan hari ini per kemarin angkanya 24 persen, jadi ada tren positivity rate yang menurun," ucapnya.
Anies juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menutupi data atau memanipulasi data untuk mendapatkan status zona aman Covid-19.
Dia mengklaim bahwa DKI adalah satu-satunya daerah yang mempunyai data kondisi pasien isolasi mandiri di rumah, sehingga terkesan banyak pasien Covid-19 meninggal saat isoman di Jakarta.
"Jakarta mungkin satu-satunya yang punya data isolasi mandiri statusnya seperti apa. Mengapa kita punya? Ini hasil rapat-rapat kita, bahwa Tim Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, itu harus tahu siapa positif, siapa isolasi mandiri di setiap wilayahnya," tegasnya.
Sebelumnya, Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 menyebutkan statistik data warga yang meninggal saat isoman dan di luar rumah sakit di Jakarta mencapai 1.215 orang.
Baca Juga: Gubernur Anies: Laju Penularan Covid-19 di Jakarta Terus Menurun
Adapun rinciannya yakni di Jakarta Timur mencapai 403 kematian, Jakarta Selatan (289), Jakarta Utara (205), Jakarta Pusat (162) dan Jakarta Barat sebanyak 156 kematian saat isoman.
Data tersebut didapatkan dari gabungan data Lapor COVID-19 dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dicatat mulai 8 Juni 2021.