Suara.com - Mural bertuliskan 'Tuhan Aku Lapar!!' telah menjadi viral di media sosial. Mural itu digambar di tembok yang berada di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Gambar ini menjadi perhatian setelah tersebar luar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Twitter TXT DARI TANGERANG (@txtdaritng). Akun ini membagikan mural sepanjang 12 meter itu.
Tulisan itu berwarna putih yang nampak kontras saat digambar di sebuah tembok berwarna hitam. Mural tersebut seolah menjadi protes masyarakat di tengah penanganan pandemi virus corona.
Apalagi, wilayah Tangerang saat ini menerapkan PPKM level 4 hingga 25 Juli 2021. Penerapan PPKM level 4 sendiri merupakan yang paling ketat dari seluruh level.
Baca Juga: Viral Video Pasien Covid-19 Tusuk Perawat, Begini Kronologisnya
Akibatnya, banyak warga yang harus membatasi hingga menutup usahanya imbas aturan tersebut. Karena itu, munculnya mural itu langsung menggegerkan media sosial dan dikaitkan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Kini, mural itu sendiri telah dibersihkan oleh warga setempat. Hal ini dilakukan demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, warganet yang sudah melihat mural itu menuliskan beragam pendapat mereka. Ada yang menganggap mural itu sebagai bentuk kreativitas dan menuliskan komentar kocak hingga ada juga yang mengkritik.
"Untung ada koma. Awalnya gua baca-baca 'Tuh anak u lapar'," komen warganet.
"Udah dijawab Tuhan belum?," sahut warganet.
Baca Juga: Kadernya di DPRD Malaka Viral Joget Tanpa Prokes, DPD Golkar NTT Minta Maaf
"Makan atuh bukan malah beli cat buat coret-coret," tegur warganet.
"Lebay, soal makan mah gampang dicari. Pasti pusing karna cicilan dan hutangkan xixixi," sindir yang lain.
"Beli cat bisa beli nasi warteg kagak bisa ???," kritik warganet.
"Bagusss itu ngadu pada Tuhan," puji yang lain.
"Tuhan pun berkata; makan nak, itu ada pisang," celutuk warganet.
Kabupaten Tangerang Masih Zona Merah, Tapi Tingkat BOR Berhasil Menurun
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebut, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di setiap rumah sakit menurun, dampak positif dari PPKM Darurat.
Hal tersebut disampaikan Zaki saat menggelar rakor penanganan dan penanggulangan COVID-19 secara virtual di Pendopo Kabupaten Tangerang, Jumat (23/7/2021).
Selain BOR RS, lanjut Zaki, tingkat hunian di sejumlah ICU juga mengalami penurunan. Pun juga dengan hunian rumah singgah yang sebelumnya mencapai lebih dari 90 persen bahkan over, saat ini mulai menurun.
Zaki memaparkan, per 22 Juli 2021, keterisian BOR rumah sakit sudah mencapai angka 76%, ICU 88%, dan rumah singgah yang tadinya mencapai 133% lebih, saat ini tingkat keterisiannya 66,3%.
Hal ini patut kita syukuri bersama dan merupakan hasil dari kerjasama, gotong-royong dan sinergitas dari semua pihak, Pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat,” kata Zaki dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—dari laman resmi Pemkab Tangerang.
“Kita tidak boleh lengah akan capaian ini, namun harus tetap waspada dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan 6 M, karena Kabupaten Tangerang masih masuk zona merah resiko tinggi dengan indeks skor total 1,782,” sambungnya.