Antisipasi Demo Tolak PPKM, 400 Personel Jaga Kawasan Bundaran Senayan-Glodok

Sabtu, 24 Juli 2021 | 12:34 WIB
Antisipasi Demo Tolak PPKM, 400 Personel Jaga Kawasan Bundaran Senayan-Glodok
Kabag Ops Ditlantas Polda Metro AKBP Karosekali kepada awak media terkait pengamanan kabar aksi demo tolak PPKM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (24/7/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 400 personel lalu lintas dikerahkan dan akan disebar di kawasan Bundaran Senayan, Tugu Tani, hingga Glodok, Sabtu (24/7/2021). Itu dilakukan menyusul adanya kabar aksi demo tolak PPKM di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

"Ya untuk dari lalu lintas kami siapkan 400 personel yang kami sebar di Bundaran Senayan sampai dengan Glodok. Jadi sampai juga dengan Tugu Tani," kata Kabag Ops Ditlantas Polda Metro AKBP Karosekali di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hari ini.

Berkenaan dengan kabar adanya demo tolak PPKM itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan melakukan penutupan arus lalu lintas dari arah Bundaran HI sampai kawasan Istana Merdeka. Nantinya, penyekatan akan dilakukan menggunakan barrier dan MCB.

"Jadi kami lakukan di sini penutupan arus dari arah Bundaran HI menuju Istana kami sekat dengan MCB dan barier," sambungnya.

Baca Juga: Dampak PPKM, Tingkat BOR dan ICU RS Turun, Kabupaten Tangerang Masih Zona Merah

Tak hanya itu, penyekatan dengan barirer dan MCB juga akan dilakukan di depan Kantor Pertamina dan di kawasan Harmoni.

Jadi, jika ada massa yang hendak berdemonstrasi, maka kepolisian akan mengimbau untuk membubarkan diri.

"Kemudian di depan Pertamina juga kami sekat dengan MCB dan barrier serta di Harmoni. Jadi tiap yang akan melaksanakan aksi di sini akan segera kami imbau untuk membubarkan diri," papar dia.

Sejumlah personel kepolisian tengah berjaga mengantisipasi kabar adanya unjuk rasa tolak PPKM di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/7/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Sejumlah personel kepolisian tengah berjaga mengantisipasi kabar adanya unjuk rasa tolak PPKM di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/7/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Karosekali menambahkan, penyekatan juga akan diperketat bagi orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan untuk melintasi jalan. Meski demikian, hal tersebut bersifat situasional.

"Untuk titik penyekatan akan kami perketat apabila ada orang yang tidak berkepentingan atau hanya ingin jalan jalan," paparnya.

Baca Juga: 6 Orang Diamankan Terkait Kabar Aksi Demo Tolak PPKM di Kawasan Istana Merdeka

"Iya betul sekali jadi kami melihat situasi di lapangan bagaimana situasinya apabila nanti diperlukan melakukan rekayasa penutupan maka itu akan dilakukan oleh anggota kepolisian," imbuh dia.

Jokowi End Game

Ajakan aksi unjuk rasa di seluruh wilayah untuk menolak PPKM sebelumnya beredar di media sosial.

Salah satunya aksi bertajuk 'Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game' yang dijadwalkan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Sabtu (25/7/2021) hari ini.

Sejumlah massa dari komunitas ojek online alias ojol, mahasiswa, pedagang kaki lima, dan aliansi masyarakat lainnya berencana melakukan long march dari Glodok, Jakarta Barat.

Sejumlah personel kepolisian tengah berjaga mengantisipasi kabar adanya unjuk rasa tolak PPKM di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/7/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Sejumlah personel kepolisian tengah berjaga mengantisipasi kabar adanya unjuk rasa tolak PPKM di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/7/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Polri telah mengimbau masyarakat tak terhasut dengan adanya ajakan aksi tersebut. Sebab, kekinian masih dalam situasi pandemi.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menindak tegas pihak-pihak yang tetap melaksanakan aksi unjuk rasa. Khususnya jika aksi tersebut telah dianggap menganggu ketertiban umum.

"Kalau memang dilakukan, mengganggu ketertiban umum ya kami amankan," kata Argo kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Sementara itu, Argo meminta para peserta aksi baiknya menyampaikan pendapat dan aspirasinya secara daring. Misalnya, melalui forum group discussion (FGD).

"Bisa dilakukan dengan audiensi atau dilakukan dalam bentuk FGD online," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI