Antisipasi Demo Tolak PPKM, Polisi Pasang Barikade Kawat Berduri di Sekitar Istana Negara

Jum'at, 23 Juli 2021 | 21:30 WIB
Antisipasi Demo Tolak PPKM, Polisi Pasang Barikade Kawat Berduri di Sekitar Istana Negara
Aparat kepolisian mulai memasang barikade kawat berduri di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (23/7/2021). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian mulai memasang barikade kawat berduri di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.

Pemasangan barikade kawat berduri dilakukan sebagai langkah antisipasi terkait rencana adanya aksi demonstrasi menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kaposlek Gambir AKBP Kadek Budiyarta mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan personel pengamanan. Namun dia tidak menyebut berapa jumlah personel yang disiapkan.

"Antisipasi saja," kata Kadek kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Dituding Penggerak Jokowi End Game, Delpedro Marhaen: Aksi Karena Warga Marah

Jokowi End Game

Ajakan aksi unjuk rasa di seluruh wilayah untuk menolak PPKM sebelumnya beredar di media sosial.

Salah satunya aksi bertajuk 'Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game' yang dijadwalkan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Sabtu (25/7/2021) besok.

Sejumlah massa dari komunitas ojek online alias ojol, mahasiswa, pedagang kaki lima, dan aliansi masyarakat lainnya berencana melakukan long march dari Glodok, Jakarta Barat. 

Polri telah mengimbau masyarakat tak terhasut dengan adanya ajakan aksi tersebut. Sebab, kekinian masih dalam situasi pandemi.

Baca Juga: Ada Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game, PAN: Ada yang Cari Kesempatan dalam Kesulitan

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menindak tegas pihak-pihak yang tetap melaksanakan aksi unjuk rasa. Khususnya jika aksi tersebut telah dianggap menganggu ketertiban umum.

"Kalau memang dilakukan, mengganggu ketertiban umum ya kami amankan," kata Argo kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Sementara itu, Argo meminta para peserta aksi baiknya menyampaikan pendapat dan aspirasinya secara daring. Misalnya, melalui forum group discussion (FGD).

"Bisa dilakukan dengan audiensi atau dilakukan dalam bentuk FGD online," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI