Viral! Cerita 3 Lansia Ditolak Petugas Vaksin Covid-19 karena Tak Bawa Fotokopi KTP

Jum'at, 23 Juli 2021 | 18:24 WIB
Viral! Cerita 3 Lansia Ditolak Petugas Vaksin Covid-19 karena Tak Bawa Fotokopi KTP
Ilustrasi--Vaksinator menyuntikkan vaksin ke warga lansia di Posyandu Lansia Pedukuhan Kedon, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Rabu (19/5/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang warga mengeluhkan anggota keluarganya yang sudah lanjut usia diminta pulang saat hendak mendapatkan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak membawa fotokopi KTP elektronik yang menjadi syarat administrasi.

Kisah itu diceritakan oleh pemilik akun Twitter @amirawulan. Ia menceritakan kalau ibunya (63 tahun), bude (65 tahun) dan pakde (72 tahun) mendatangi pusat vaksinasi di Suvarna Sutera Marketing Gallery, Cikupa, Tangerang. Ketiganya sudah melewati proses screening bahkan mengisi formulir.

Akan tetapi, mereka diminta pulang ketika hendak mendapatkan suntikan dosis vaksin. Itu disebabkan ketiganya tidak membawa fotokopi KTP-elektronik.

"Kemarin ibu saya 63th, budhe 65th, pakde 72th dateng untuk vaksin, sudah screening, isi form, pas mau suntik disuruh pulang lagi gara-gara enggak bawa foto kopi KTP," cuit @amirawulan yang dikutip Suara.com, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Cak Imin: Vaksinasi Pasti Gagal Kalau Pemerintah One Man Show

Padahal menurutnya, mereka sudah membawa KTP-e yang asli. Mereka juga sempat mencoba untuk berkomunikasi dengan petugas vaksin untuk tetap bisa menerima suntikkan meski tidak membawa foto kopi  KTP elektronik.

Cuitan warganet soal cerita lansia ditolak vaksinasi covid-19 karena tak bawa fotokopi e-KTP. (tangkapan layar/Twitter)
Cuitan warganet soal cerita lansia ditolak vaksinasi covid-19 karena tak bawa fotokopi e-KTP. (tangkapan layar/Twitter)

Tetapi usaha mereka tetap sia-sia karena petugas meminta untuk pulang. Terlebih waktu itu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB.

Seorang warganet lain sempat memberitahu kalau di pusat vaksinasi itu diharuskan membawa KTP-elektronik sebagai salah satu syarat menerima dosis vaksin.

Pemilik akun @amirawulan pun lantas menerangkan kalau ibu, bude serta pakdenya itu diberitahu oleh pihak RW pukul 14.00 WIB untuk mengikuti pendaftaran program vaksin. Ia mengklaim kalau pihaknya terburu-buru tanpa membawa fotokopi KTP-elektronik.

"Itu kita jam 2-an dikasih tahu pak RW kalau masih ada sisa vaksin, disuruh cepat-cepat ke sana, jadi langsung buru-buru berangkat cuma bawa KTP tanpa fotokopi dulu," jelasnya.

Baca Juga: Agar Pariwisata Cepat Pulih, Wamenparekraf Dorong Pelaku Parekraf Ikut Vaksinasi Covid-19

Pemilik akun Twitter lainnya juga mengeluhkan akan sulitnya proses administrasi untuk mendapatkan vaksin. Pemilik akun @SoeTjenMarching misalnya yang mengusulkan kalau proses birokrasi pendaftaran vaksin tidak usah dipersulit mengingat kondisi penularan Covid-19 saat ini yang tengah kritis.

"Seharusnya bila ada yang datang untuk divaksin, jangan dipersukar dengan birokrasi. Keadaan sudah gawat. Bila surat identitas hilang, dulukan keselamatan warga," kata @SoeTjenMarching pada Rabu (21/7/2021).

Ia juga bercerita kalau asisten rumah tangga sang kakak ditolak saat pendaftaran vaksin hanya karena membawa KTP lamanya. Setelah itu, sang art tertular Covid-19 dan meninggal dunia.

"PRT kakak saya membawa KTP lama (KTP baru hilang) tapi ditolak. Tak lama kemudian dia tertular Covid dari suaminya dan meninggal."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI