Bukan Wuhan, Penelitian Terbaru Sebut Covid-19 Pertama Kali Muncul di Italia

Jum'at, 23 Juli 2021 | 17:00 WIB
Bukan Wuhan, Penelitian Terbaru Sebut Covid-19 Pertama Kali Muncul di Italia
Para staf medis di sebuah rumah sakit di Cremona Italia bekerja sif selama 12 jam tanpa henti selama sebulan terakhir. Foto tahun 2020. [Paolo Miranda/BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru di pusat kanker Italia, Istituto Nazionale Tumori Milan mengungkap bahwa tanda awal covid-19 sudah terdeteksi di negaranya pada awal Oktober 2019.

Menyadur Financial Times Jumat (23/7/2021), ilmuwan melakukan pengujian ulang sampel darah yang diambil sebelum pandemi dan hasilnya menunjukkan terdapat antibodi virus corona.

Temuan ini mereka tuangkan dalam makalah terbaru yang diterbitkan pada hari Senin pekan ini. Itu artinya, penemuan ini mendeteksi virus corona lebih awal dari kasus yang dilaporkan di Wuhan, China.

“Hasil pengujian ulang ini menunjukkan tanda-tanda sirkulasi awal virus corona di Italia,” ujar salah satu peneliti, Giovanni Apolone kepada Financial Times.

Baca Juga: China Tolak Rencana WHO untuk Kembali Investigasi Asal-muasal Covid-19 di Wuhan

"Jika dikonfirmasi, ini akan menjelaskan ledakan kasus simtomatik yang diamati di Italia [pada 2020]. Sars-Cov-2, atau versi sebelumnya, beredar diam-diam, di bawah permukaan,” katanya.

Ilustrasi laboratorium (Unsplash)
Ilustrasi laboratorium. (Unsplash)

Para peneliti Italia awalnya menyaring 959 orang dengan kanker paru-paru sebelum pandemi. Tahun lalu mereka menguji sampel itu lagi, mencari antibodi terkait virus corona dan menemukan jejak infeksi.

Atas permintaan WHO, sampel tersebut diuji ulang oleh laboratorium VisMederi di Siena, Italia dan fasilitas yang berafiliasi dengan WHO di Universitas Erasmus di Belanda.

Marion Koopmans, kepala virologi di Erasmus, mengatakan hasil baru itu menarik. Namun, dia memperingatkan bahwa meskipun ada beberapa bukti antibodi, tidak ada sampel yang memberikan bukti konklusif tentang infeksi sebelumnya dengan covid-19.

“Kami menggunakan ambang batas yang agak ketat dan tidak dapat mengesampingkan beberapa reaktivitas yang diamati adalah nyata,” katanya.

Baca Juga: Bantah Covid-19 Buatan, Institut Virologi Wuhan: Tak Ada yang Rancang dan Bocorkan Virus

“Namun, untuk konfirmasi sirkulasi sebelumnya, kami akan merekomendasikan penelitian pasien dengan penyakit yang tidak dapat dijelaskan untuk konfirmasi virologi.”

Laboratorium menguji ulang 29 sampel asli Italia, beberapa positif dan beberapa negatif, bersama dengan 29 kasus kontrol dari 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI