Pedagang Kawasan Wisata Religi Ampel Kibarkan Bendera Putih: Sudah Menyerah

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 23 Juli 2021 | 16:12 WIB
Pedagang Kawasan Wisata Religi Ampel Kibarkan Bendera Putih: Sudah Menyerah
Ilustrasi bendera putih (Dok: WorldofBuzz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga Jalan Sasak, kawasan wisata religi Ampel, Surabaya, mengibarkan bendera putih. Mereka mengatakan sudah menyerah dengan apapun kebijakan yang dibuat pemerintah setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat.

“Dengan saya memakai bendera putih ini menandakan bahwa kita menyerah. Menyerah dengan keaadaan yang terjadi dengan aturan yang pemerintah bikin,” kata warga bernama Fahim Ady kepada beritajatim.com.

Fahim mengatakan PPKM darurat berdampak serius pada penghasilan pedagang kawasan wisata religi Ampel. Dia berkata, "bahkan ada yang satu minggu tidak mendapatkan penghasilan sama sekali, terus bagaimana nasib rakyat-rakyat kecil.” 

Omzet pedagang di kawasan religi Ampel dikatakannya menurun drastis hingga 95 persen. Dia mengatakan di dalam pasar terdapat pelarangan tidak boleh ada toko yang buka.

Baca Juga: Forum Warteg hingga Pedagang Pasar: Mana Bansos Tak Kunjung Diberikan, Hoaks Saja!

“Omzet menurun drastis, selama PPKM darurat ada yang tutup ada yang buka. Kalau buka sampai jam 8 malam dan ini sangat berpengaruh. Ya itu tadi bahkan ada yang seminggu tidak mendapatkan penghasilan, sedangkan mereka mempunyai anak dan istri yang setiap hari harus belanja dan punya anak mereka harus membayar sekolah terus bagaimana kalau pemerintah tidak peka terhadap semua ini,” kata dia.

Pedagang bernama Yasmin mengatakan mengalami penurunan omzet mencapai 95 persen.

“Yo munting Pak,  PPKM darurat ini berdampak penurunan omzet hingga 95 persen bahkan pernah sama sekali tidak ada orang masuk,” kata dia.

Protes terhadap pengambil kebijakan dia lakukan dengan mengibarkan bendera putih dan merekamnya, lalu tersebar ke media sosial.

“Video dibuat semalam, dibuat secara mendadak atau spontan. Berawal saat kita berbicara dan berdiskusi terus kita melihat keadaan sampai kapan kita seperti ini, kalau bukan kita siapa lagi yg bergerak mewakili aspirasi masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Warga Terdampak PPKM Tidak Dapat Bantuan, Mahasiswa: Pemerintah Jangan Cuman Gimmick

“Apalagi ada rencana diperpanjang terus kita mau makan apa? Rakyat mau berbuat apa kalau pemerintah tidak memperhatikan atau tidak memsubsidi rakyat disekitar kita,” dia menambahkan.

Dia dan warga lainnya berharap kepada pemerintah mendengarkan persoalan yang dihadapi warga. Dia berharap persoalan yang dihadapi warga dicarikan solusi.

“Agar apa? agar lebih ditinjau lagi dengan masalah tentang PPKM ini. Kalau bisa diberhentikan PPKM,” kata dia.

Yasin berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan bisa diberikan secara merata agar rakyat kecil  bisa survive menghadapi pandemi ini.

REKOMENDASI

TERKINI