3. Berbasis mRNA
Vaksin yang telah mendapat izin edar pada tanggal 14 Juli 2021 lalu ini dibuat menggunakan platform messenger RNA (mRNA).
Metode ini berbeda dengan vaksin Sinovac yang dikembangkan dari virus yang dilemahkan atau disebut dengan metode inactivated viruses.
Dengan mRNA, vaksin Pfizer akan bekerja dengan cara melatih tubuh membentuk protein yang mampu memicu respons imun dalam tubuh sehingga mampu menghasilkan antibodi untuk melindungi dari infeksi virus corona.
4. Tidak mempengaruhi DNA
Meski dikembangkan dengan metode genetik, vaksin Pfizer tidak akan beinteraksi dengan susunan DNA pada setiap manusia.
Dengan metode mRNA nantinya diharapkan satu vaksin mampu memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit sekaligus, sehingga dapat mengurangi jumlah suntikan yang diperlukan.
5. Waktu Pemberian
Vaksin yang membutuhkan penyimpanan dalam metode ultra low temperature atau suhu minus 90 sampai 60 derajat celcius ini perlu disuntikkan sebanyak dua kali untuk mencapai efektivitas maksimal.
Baca Juga: Efikasi Vaksin Pfizer Mencapai 100%, Apa Artinya? Apakah Kebal Covid-19?
Rentang waktu dari dosis pertama ke dosis kedua normalnya adalah tiga pekan. Melalui data imunogenitas, respon yang didapatkan dari dua dosis vaksin Pfizer ini baik dan dapat ditoleransi semua kelompok usia