Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat kecewa dengan keputusan China yang menolak rencana penyelidikan tahap kedua tentang asal usul virus corona oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seperti diberitakan Antara, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Mei 2021 telah memerintahkan pembantunya untuk menemukan jawaban pertanyaan tentang asal mula Covid-19.
Pada saat itu ia mengungkapkan bahwa badan intelijen AS sedang mengejar teori saingan yang kemungkinan mencakup kebocoran laboratorium di China.
WHO pada Juli ini mengusulkan studi tahap kedua asal mula Covid-19 di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di Kota Wuhan, dan meminta keterbukaan informasi dari pihak berwenang.
Baca Juga: KBRI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Banjir Besar di Zengzhou China
Biden mendukung penyelidikan tersebut selain investigasi versinya sendiri.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebut pemerintah China tidak memenuhi kewajibannya dengan berupaya menghalangi penyelidikan lebih lanjut.
"Sikap mereka tak bertanggung jawab dan, (tidak) terus terang, berbahaya," kata Jen dalam konferensi pers.
Sementara Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Zeng Yixin di hadapan awak media menyebut rencana WHO "mengabaikan akal sehat dan menentang sains." Zeng kembali menegaskan sikap China bahwa sejumlah data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena pertimbangan privasi.
Kasus Pertama
Baca Juga: Alasan China Tolak WHO Selidiki Asal Usul Virus Corona Tahap Dua
Kasus Covid-19 yang pertama kali diketahui muncul di Kota Wuhan, China pad tengah pada Desember 2019.
Virus itu mulanya diyakini menginfeksi manusia dari hewan yang dijual sebagai makanan di sebuah pasar kota.