Polisikan Aktivis Greenpeace Kasus Tembak Laser, Boyamin: Pimpinan KPK Kupingnya Tipis!

Kamis, 22 Juli 2021 | 15:40 WIB
Polisikan Aktivis Greenpeace Kasus Tembak Laser, Boyamin: Pimpinan KPK Kupingnya Tipis!
Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat menunjukkan barang bukti bantuan sosial dari Kemensos yang diduga telah disunat, di gedung KPK, Rabu (16/12/2020). (Suara.com/Welly)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyebutkan kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan mengalami kemunduran. Hal itu menyusul pelaporan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke  Polres Metro Jakarta Selatan atas peristiwa penyinaran laser ke arah Gedung KPK, Jakarta.

“Kalau ini dilaporkan ini betul-betul  langkah mundur,” tegas  Koordinator MAKI, Boyamin Saiman saat dihubungi wartawan, Kamis (22/7/2021). 

Bahkan Boyamin menyebutkan,  kepemimpinan  Firli Bahuri dan komisioner lainya, tidak siap menerima kritikan.  

Pimpinan KPK ini kupingnya tipis. Dan kalau dilaser ini apa rusaknya gitu,” tegas Boyamin kembali. 

Baca Juga: Ombudsman Sebut Hasil TWK Cuma jadi Bahan Evaluasi, Bukan Pemecatan 51 Pegawai KPK

Padahal, kata Boyamin,  dibanding kepemimpinan sebelumnya, KPK tidak pernah melakukan pelaporan ke kepolisian saat mendapatkan kritik dari masyarakat. 

“KPK tidak pernah memperkarakan balik terhadap orang-orang yang mengkritiknya baik secara tindakan demokrasi maupun secara verbal,” ujar Boyamin. 

Oleh karenanya, MAKI mendesak Firli Bahuri dan pimpinan lainnya untuk segera mencabut laporan tersebut. 

“Saya berharap pimpinan KPK segera melakukan pencabutan pelaporan ini dan ini tidak akan berkembang lebih jauh,” kata Boyamin. 

Organisasi Greenpeace Indonesia menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Senin (28/6/2021) malam, untuk memprotes kepemimpinan Firli Bahuri Cs yang dinilai bobrok. [Suara.com/Welly Hidayat]
Organisasi Greenpeace Indonesia menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Senin (28/6/2021) malam, untuk memprotes kepemimpinan Firli Bahuri Cs yang dinilai bobrok. [Suara.com/Welly Hidayat]

Pimpinan KPK Buat Laporan

Baca Juga: Aksi Penembakan Laser Dipolisikan, Greenpeace Indonesia Sebut KPK Berlebihan

Seperti diketahui, KPK melapor peristiwa penyinaran laser gedung ke Polres Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

"Terkait dengan peristiwa penyinaran laser ke arah Gedung KPK pada tanggal 28 Juni 2021 sekitar pukul 19.05 WIB oleh pihak eksternal, benar, KPK melalui Biro Umum telah melakukan koordinasi dan pelaporan ke Polres Jakarta Selatan," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/7/2021).

Mengenai pelaporan itu, KPK menilai aksi tembak laser itu ada potensi kesengajaan mengganggu ketertiban dan kenyamanan operasional perkantoran KPK.

"Pelaporan tersebut karena kami menilai telah ada potensi kesengajaan melakukan gangguan ketertiban dan kenyamanan operasional perkantoran KPK sebagai objek vital nasional yang dilakukan oleh pihak eksternal dimaksud," tuturnya.

Aksi Teatrikal Greenpeace

Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Merah Putih KPK pada Senin (28/6) malam, untuk memprotes pelemahan KPK dengan menyingkirkan 51 pegawai melalui TWK.

Mereka menggelar aksi dengan menembakkan Gedung Merah Putih KPK menggunakan laser dari berbagai sisi. Sinar laser yang ditembakkan ke gedung KPK itu berwarna hijau dan merah yang membentuk sejumlah kalimat.

Kalimat dari sinar laser itu yakni; Berani Jujur Pecat, Mosi Tidak Percaya, hingga Rakyat Sudah Mulai Mual.

Aksi itu digelar untuk mendukung 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan serta akan dipecat Firli Bahuri Cs.

Asep Komarudin, juru kampanye Greenpeace Indonesia mengatakan, keputusan Firli Cs tersebut tidak mempunyai alasan rasional karena hanya merujuk pada hasil TWK yang kontroversial dan banyak kejanggalan.

"Pesan terproyeksi di gedung KPK malam ini, menyampaikan pesan untuk menyelamatkan lembaga antikorupsi ini dari cengkeraman oligarki," ucap Asep, Senin (28/6).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI