Suara.com - Anggota Komisi IX DPR, Rahmat Handoyo mengapresiasi kebijakan Menkumham Yasonna Laoly yang kini melarang masuk tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia. Menurutnya, dengan kebijakan tersebut pemerintah telah mendengarkan segala masukan dan usulan.
Keputusan tersebut, kata Rahmat sekaligus menghentikan dari pro dan kontra atas polemik TKA yang masuk ke Indonesia.
"Saya kira ini baik, keputusan yang berdasarkan masukan, berdasarkan kegaduhan yang ada di kita. Sehingga pemerintah dengan baik dan bijaksana mengeluarkan satu keputusan terbaru ini," kata Rahmat kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).
Rahmat berharap dengan berhentinya polemik menyoal TKA menyusul kehadiran keputusan Menkumham dapat dijadikan momentum bersatunya kembali masyarakat dalam perang melawan Covid-19.
Baca Juga: Tenaga Kerja Asing Tak Lagi Bisa Masuk ke Indonesia, Ini Kata Menkumham Yasonna Laoly
"Sehingga tidak ada alasan lagi untuk mencibir, protes, saatnya kita bersatu, kita bergandengan tangan. Segala daya upaya pemerintah dan masyarakat juga para politisi, pengamat, para tokoh-tokoh masyarakat untuk bergandengan tangan. Saatnya kita sekarang menyatu melebur dalam peperangan melawan Covid-19," ujarnya.
TKA Resmi Dilarang Masuk Indonesia
Sebelumnya, Menkumham Yasonna mengatakan tenaga kerja asing yang sebelumnya datang ke Indonesia sebagai bagian dari proyek strategis nasional tidak lagi bisa masuk ke Indonesia.
"Tenaga kerja asing yang sebelumnya datang sebagai bagian dari proyek strategis nasional atau dengan alasan penyatuan keluarga, kini tak bisa lagi masuk ke Indonesia," kata Menkumham Yasonna Laoly melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pembatasan Orang Asing Masuk ke Wilayah Indonesia Dalam Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat.
Baca Juga: Menkumham Yasonna: Tenaga Kerja Asing Tak Lagi Bisa Masuk Indonesia
Perluasan pembatasan orang asing yang masuk ke Indonesia ini dilakukan dalam rangka menekan penyebaran COVID-19.
Kendati demikian, dalam Permenkumham tersebut disebutkan orang asing yang boleh masuk ke Indonesia hanya pemegang visa diplomatik dan visa dinas, pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas, pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap.
Kemudian orang asing dengan tujuan kesehatan dan kemanusiaan, serta awak alat angkut yang datang dengan alat angkutnya, kata Yasonna.
Adapun Permenkumham ini sekaligus menggantikan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Di sisi lain, orang asing yang tergolong pengecualian dalam Permenkumham tersebut juga membutuhkan rekomendasi kementerian atau lembaga terkait untuk bisa masuk ke Tanah Air.
Permenkumham Nomor 27 Tahun 2021 tidak lepas dari kesepakatan dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan perubahannya dari Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020 yang juga melibatkan staf Kemenlu dan Kementerian Perhubungan.
"Permenkumham Nomor 27 Tahun 2021 ini tak lepas dari koordinasi yang baik antara saya bersama Menteri Luar Negeri dan lembaga terkait lainnya," ujar dia.
Kemenkumham, kata dia, juga akan melakukan koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait mengenai orang asing yang masih boleh masuk ke Indonesia sesuai aturan yang baru.
Sebagai contoh, koordinasi dengan Kemenlu bila ada diplomat yang hendak masuk ke Indonesia dalam rangka tugas. Adapun orang asing yang masuk dengan tujuan kesehatan dan kemanusiaan, juga harus mendapatkan rekomendasi dari kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi penanganan COVID-19.