Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menganggap jika kebijakan lockdown merupakan langkah tepat bagi pemerintahan Presiden Joko Widdo untuk menekan laju kasus Covid-19 yang kian masif belakangan ini.
Pernyataan itu disampaikan Andi Arief melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Andiarief__ Kamis (22/7/2021).
“Cuma lockdown yang bisa menghentikan mata rantai penularan,” kata Andi Arief seperti dikutip dari terkini.id--jaringan Suara.com.
Andi Arief pun membuat sebuah contoh pernyataan untuk Presiden Jokowi yang bisa dipakai saat memberlakukan kebijakan lockdown.
Baca Juga: Ramai soal Rektor Rangkap Jabatan, Ade Armando Ingin Statuta UI Dicabut
“Saya, Jokowi Presiden RI memutuskan upaya besar dilakukan dengan ‘lockdown Nasional 4 minggu,” cuitnya.
“Pembangunan infrastruktur dan tidak mendesak Ibu kota baru saya tunda. Adapun 100 juta rakyat terdampak diberikan BLT per minggu 500 ribu. Saya gak pelit sama rakyat,” sambungnya.
Dalam pernyataannya yang lain, Arief menyinggung bahwa dalam mengatasi pandemi yang sebesar saat ini, slogan NKRI harga mati ternyata tidak cocok.
“Mungkin negara federal jauh lebih sigap,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat itu.
Andi Arief pun mengaku menaru hormat kepaada Gubernur Papua, Lukas Enembe yang memilih lockdown di saat rezim Jokowi bingung.
Baca Juga: Soal Muazin di Salat Idul Adha Jokowi, Ini Kata Menag
Ia juga menyindir bahwa yang perlu ditata saat ini adalah Republik, bukan menata ulang masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.
Sebelumnya, Lukas Enembe yang juga kader Demokrat meminta kepada masyarakat Papua agar dapat melakukan persiapan atas kemungkinan untuk lockdown.
Juru Bicara Gubernur, Papua Muhammad Rifai Darus mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua berencana akan menutup akses keluar dan masuk, baik jalur penerbangan maupun perairan.
“Penutupan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada 1 Agustus – 31 Agustus 2021,” katanya pada Selasa, 20 Juli 2021.