Suara.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat tengah menyelidiki ada atau tidaknya unsur pidana di balik peristiwa kebakaran Gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di Jalan Percetakan Negara, Johar Baru. Penyelidikan salah satunya dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan melakukan uji laboratorium forensik atau labfor.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardana mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium forensik dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor Polri).
"Masih dalam penyelidikan. Kita nunggu hasil labfor dulu," kata Wisnu kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).
Dalam perkara ini penyidik telah memeriksa enam saksi. Saksi-saksi yang diperiksa ialah pegawai BPOM dan kontraktor.
Baca Juga: Usai Hotman Paris Ngamuk-ngamuk, Bareskrim Usut Kartel Kremasi Jenazah Covid-19
"Total enam saksi yang sudah diperiksa," katanya.
Diduga Korsleting
Gedung BPOM terbakar pada Minggu (18/7) malam. Sebanyak 17 unit mobil pemadam dan 75 personel diterjunkan dalam peristiwa ini. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.00 WIB.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Saiful Kahfi sebelumnya menyebut penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik. Beberapa petugas kelistrikan sempat memperbaiki panel listrik sebelum peristiwa ini terjadi.
Awalnya petugas listrik tengah melakukan perbaikan panel listrik yang berada di lorong F Timur dan F Barat Gedung BPOM. Kemudian ledakan terjadi tatkala mereka menaikan MCB.
Baca Juga: Dilarang BPOM, Obat Herbal Covid-19 Diduga Masih Beredar di Pontianak
"Dugaan penyebab korsleting listrik," kata Saiful kepada wartawan, Senin (19/7/2021).