Ia pun mengaku selama menggeluti pekerjaannya sebagai pemulung ini ujian yang paling sulit dihadapi. Belum lagi, kata dia, harus mencukupi kehidupan keluarganya di rumah.

Yang Penting Bisa Makan
"Yang penting sih bagi kami orang-orang pemulung ini kan yang penting kami ketemu makan berapa pun dijual. Akhirnya mau enggak mau dari pada kami enggak makan. Terus ibaratnya enggak ada kerjaan juga kan," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengaku kondisi sulit ini sempat dikeluhkan oleh keluarganya. Namun, Dede beserta para pemulung yang lain hanya bisa memberikan pemahaman.
"Ya kalau keluarga mengeluh sih tapi namanya manusia sifatnya orang pasti ngeluh. Cuman kita mengimbanginya gini yang penting kita ketemu makan kita sehat," kata dia.
Serupa dengan Dede, pemulung lainnya bernama Khaerul (40) mengeluhkan hal yang serupa. Selama pandemi ia menyebut ekonominya berantakan.
"Parah pak, penghasilan kami hancur-hancuran selama ada corona ini," katanya.
Keduanya pun berharap pandemi segera berakhir. Sehingga penghasilannya bisa kembali normal meskipun tak seberapa.
"Namanya rejeki kita enggak tahu. Yang penting berusaha. Kita kan orang bawah yang penting satu kita berjuang, berjuang untuk keluarga, berjuang untuk pribadi terlebih untuk orang banyak keluarga gitu," kata dia.
Baca Juga: Percepat Pembelajaran Tatap Muka, Anak Perlu Dapat Vaksin Covid-19