Apa itu Hari Tasyrik? Simak Arti, Amalan, dan Keutamaannya

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 21 Juli 2021 | 13:40 WIB
Apa itu Hari Tasyrik? Simak Arti, Amalan, dan Keutamaannya
Apa itu Hari Tasyrik? Simak Arti, Amalan, dan Keutamaannya - Panitia penyembelihan hewan kurban di salah satu masjid di Sukoharjo kota melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dengan menggunakan masker pada Selasa (20/7/2021). [Solopos.com/Istimewa/Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa itu hari tasyrik? Hari Tasyrik adalah rangkaian hari raya Idul Adha yang terjadi setiap tahunnya. Dalam kalender Islam, hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah.

Pada hari tasyrik ini, para jamaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah. Sementara untuk yang tidak sedang berhaji, hari tasyrik menjadi waktu larangan berpuasa. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Hari Tasyrik

Tahun ini, hari tasyrik jatuh pada tanggal 21, 22, dan 23 Juli 2021. Para jamaah yang sedang berhaji melaksanakan salah satu ibadah yang wajib, yaitu melempar jumrah di Mina.

Baca Juga: Bikin Ngakak! Niat Selfie Bareng, Pemuda Ini Malah Dicium Sapi Kurban

Sementara umat muslim yang sedang tidak berhaji, sangat dianjurkan untuk berkurban yang dilaksanakan setelah shalat Idul Adha hingga hari tasyrik terakhir, yaitu 13 Dzulhijjah, sebelum waktu magrib.

Amalan-Amalan Hari Tasyrik

Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat hari tasyrik, seperti:

1.       Menyembelih Hewan Kurban

Laksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu. Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan. Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur, dan sebagainya.

Baca Juga: Terkuak! Warga Pasar Manggis Setiabudi Tawuran saat Idul Adha Gara-gara Petasan

2.       Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik. Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”

Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa. Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

3.       Memperbanyak Zikir kepada Allah

Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. ZIkir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT. Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)

4.       Memperbanyak Doa

Perbanyaklah doa di hari tasyrik karena setiap doa dan permohonan ampun akan dikabulkan Allah. Contohnya doa yang dapat dipanjatkan adalah doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.

Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan jagalah kami dari siksa api neraka.”

Itulah beberapa amalan dan keutamaan yang dianjurkan dikerjakan pada saat Hari Tasyrik. Selain diberi kemurahan Allah untuk tidak berpuasa dan menikmati berbagai sajian daging kurban, alangkah baiknya kita tetap berdzikir, berdoa, dan bersedekah di hari tasyrik ini. Semoga bermanfaat.

Demikian penjelasan apa itu hari tasyrik yang perlu diketahui umat Islam. 

Kontributor : Yulia Kartika Dewi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI