Suara.com - Peristiwa berdarah menimpa negara miskin di Karibia pada 7 Juli 2021 lalu. Presiden Haiti Jovenel Moise tewas dibunuh oleh sekelompok orang yang menyerang kediaman presiden.
Otoritas setempat tengah melakukan penyelidikan serius atas kasus tersebut. Di mana sejumlah orang telah ditangkap. Peristiwa itu berpotensi kuat bakal meluas karena melibatkan sejumlah pelaku yang memiliki identitas warga asing.
Kekinian, warga Haiti pun berduka. Proses pemakaman sang mendiang presiden dilakukan pada Selasa (20/7/2021) waktu setempat.
Dilansir dari VOA Indonesia, Rabu (21/7/2021), warga Haiti menyelenggarakan upacara pemakaman resmi bagi Presiden Jovenel Moise yang tewas dibunuh.
Baca Juga: Haiti Lantik PM Baru Usai Pembunuhan Presiden Jovenel Moise
Negara itu juga sambil bersiap mengangkat pemimpin sementara yang baru dan menangkap sedikitnya tiga polisi yang terlibat dalam pembunuhan itu.
Kerumunan pejabat dari berbagai negara dan pejabat-pejabat Haiti duduk muram di bawah naungan bunga bugenvil merah muda dan putih untuk mengenang Moise di halaman Nation Pantheon Museum di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Sebuah potret presiden yang berukuran besar tergantung di belakang Perdana Menteri Sementara Claude Joseph ketika ia berbicara kepada rakyat.
“Pembunuhan Presiden Jovenel Moise dengan cara pengecut dan kejam merupakan drama nasional yang nyata. Kita berkewajiban menilainya seperti itu,” ujar Joseph .
Joseph menuduh para oligarki dan penjahat telah membunuh karakter presiden, sebelum kemudian membunuh presiden itu sendiri.
Baca Juga: Pejabat Kolombia Ungkap Dalang Pembunuhan Presiden Haiti, Ini Sosoknya
Ia meminta semua orang untuk menggunakan momentum ini sebagai cara untuk menemukan tujuan bersama, serta solusi yang layak dan tahan lama.
Moise ditembak berkali-kali dan istrinya menderita luka serius dalam serangan pada 7 Juli lalu di kediaman pribadi mereka. Sedikitnya 26 orang telah ditahan, tetapi masih belum jelas siapa yang sebenarnya berada di balik serangan itu.
Dalam perkembangan lainnya, Perdana Menteri Ariel Henry pada Selasa (21/7) dilantik untuk menggantikan Joseph, yang dengan dukungan polisi dan militer mengambilalih kepemimpinan di Haiti pasca pembunuhan Moise.
Kepala Kepolisian Haiti Leon Charles mengumumkan empat orang lagi berhasil ditangkap, termasuk tiga polisi, yang pangkatnya belum diumumkan. (Sumber: VOA Indonesia)