Tantangan untuk Para Covidiot Magang di IGD dan Kamar Jenazah

Rabu, 21 Juli 2021 | 09:56 WIB
Tantangan untuk Para Covidiot Magang di IGD dan Kamar Jenazah
Foto udara warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Plt Direktur RSUD Aji Muhammad Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Martina Yulianti, menantang para covidiot untuk magang di ruangan instalasi gawat darurat (IGD) dan kamar jenazah.

Tantangan disampaikan Martina Yulianti via unggahan di akun jejaring Facebook miliknya, Minggu (18/7/2021). Martina mengimbau, jika pernah bersekolah, janganlah menjadi covidiot alias orang yang tidak percaya dengan Covid-19.

Martina yang juga menjabat Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, menyebut bencana ini sangat nyata. Dia mengaku tidak peduli dari mana asal muasal Covid-19. Yang terang banyak korban terus berjatuhan.

Pun Martina Yulianti juga menuliskan bahwa banyak anak yang menjadi yatim piatu dan tak jarang pula keluarga yang kehilangan tulang punggung keluarga karena Covid-19.

Jika ada yang memandang Covid-19 merupakan hal yang dibuat-buat dan rekayasa, Martina pun menantang mereka untuk magang 1 hari di ruang IGD Covid-19 dan 1 hari di kamar jenazah.

"Bencana ini NYATA.. SANGAT NYATA… Saya tidak peduli dari mana awalnya virus corona, yang PASTI KORBAN TERUS BERJATUHAN DI DEPAN MATA KITA… Banyak anak yang sudah menjadi yatim piatu, banyak keluarga yang telah kehilangan tulang punggung keluarganya," tulis Martina.

"JADI… Jikalau ada yang masih memandang hal ini sesuatu yang dibuat-buat, direkayasa, mengandung modus… Saya TANTANG KAMU untuk magang 1 hari di UGD COVID, 1 hari di RUANG JENAZAH. Please, kalau Anda pernah sekolah, janganlah menjadi anggota klub COVIDIOT," lanjut Martina.

Unggahan Martina Yulianti melalui akun Facebook.(Facebook)
Unggahan Martina Yulianti melalui akun Facebook.(Facebook)

Pecah rekor kematian

Rekor kematian akibat Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (20/7/2021), bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha, pecah. Hari ini total ada 87 kematian warga yang positif Covid-19.

Dari data yang tercatat di Satgas Covid-19, dengan tambahan kasus kematian pada hari ini maka ada 2.556 warga Kaltim yang meninggal akibat Virus Corona.

Sementara itu, dari 87 kasus kematian pada hari ini terbanyak terjadi di Kota Balikpapan dengan 29 kasus, kemudian Kutai Kartanegara 19 kasus, Samarinda 12 kasus.

Sedangkan untuk Kabupaten Kutai Barat ada 7 kasus, Kota Bontang dan Kabupaten Paser masing-masing 5 kasus. Sementara Kabupaten Berau dan Kutai Timur ada 4 kasus, serta Kabupaten Penajam Paser Utara 2 kasus.

Sementara untuk tambahan kasus hari ini juga bertambah. Setelah sehari sebelumnya berada di bawah 1.000 kasus, pada Selasa ini malah melejit menjadi 1.178 kasus.

Secara keseluruhan, ada 16.324 kasus aktif Covid-19 di Kaltim yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

Dari total tambahan kasus hari ini, paling banyak penularan Covid-19 terjadi di Kota Balikpapan dengan 282 kasus, kemudian Kota Samarinda 159 kasus, Kabupaten Kutai Timur 159 kasus, Kabupaten Kutai Barat 129 kasus, dan Kutai Kartanegara 122 kasus.

Sedangkan untuk kasus Covid-19 yang berada di bawah 100 kasus, yakni Kota Bontang 96 kasus, Kabupaten Berau 91 kasus, Kabupaten Paser 70 kasus, dan Kabupaten Penajam Paser Utara 70 kasus. Namun untuk Kabupaten Mahakam Ulu 0 kasus.

Adapun pasien yang sembuh seluruhnya sebanyak 79.825 orang, setelah hari ini bertambah 563 orang yang dinyatakan sembuh. Serta secara kumulatif sebanyak 98.705 kasus covid-19 di Kaltim.

Berikut penambahan pasien sembuh covid-19 sebanyak 563 kasus, yakni Kota Balikpapan 133 kasus, Berau 79 kasus, Samarinda 68 kasus, Kutai Kartanegara 65 kasus, Kutai Timur 64 kasus, Bontang 44 kasus, Paser 38 kasus, Penajam Paser Utara 34 kasus, Mahakam Ulu 22 kasus, dan Kutai Barat 16 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI