“Sudah kali ketiga ini. Tetapi sebelum-sebelumnya saya lakukan malam. Mohon maaf, selama saya bisa dan tidak ada kepentingan lain kenapa harus menyuruh orang lain?” kata dia.
Danang menjelaskan memilih menggunakan sepeda motor sebagai alat angkut karena lebih praktis.
“Sudah niat saya kalau jadi kades, saya bantu warga saya dengan memberikan peti kepada warga yang kesusahan, siapapun,” tutur dia.
Mengenai biaya, Danang mengatakan selalu diberi keringanan pembayaran oleh pengusaha peti mati karena mereka tahu peti mati tersebut untuk membantu warga yang sedang kesusahan.
Biasanya, desa menyiapkan tujuh peti mati yang ditempatkan di kantor desa dan bisa diambil sewaktu-waktu kalau ada warga yang meninggal dunia.
Stok peti mati belakangan cepat habis karena banyak warga yang meninggal dunia, terutama sejak pandemi Covid-19.
“Kalau dulu [sebelum ada pandemi], terkadang dua atau tiga bulan hanya ada satu warga meninggal dunia. Kalau selama PPKM darurat ini sudah ada 10 warga kami yang meninggal dunia dengan protokol Covid-19 serta tidak,” kata dia.
Viral di medsos
Perbuatan Danang viral di media sosial dan mendapatkan apresiasi dari warganet.
Baca Juga: Viral Warga Kepung Ambulans, Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Lalu Bakar Peti Mati
Foto sepeda motor mengangkut peti mati kosong semula diunggah pemilik akun Tuginem Spd di grup Facebook Info Seputar Klaten, Senin (19/7/2021). Tuginem Spd menambahi keterangan informasi ihwal foto tersebut.