Suara.com - Sedikitnya 35 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden bom bunuh diri di sebuah pusat perbelanjaan Irak pada Senin (19/7), sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Menyadur Al Jazeera Selasa (20/7/2021), ledakan tersebut bersumber dari sebuah bom bunuh diri di sebuah pasar yang berada di Baghdad.
Akibat ledakan tersebut, potongan tubuh pelaku dan korban berserakan. Saat itu, kondisi pasar dipenuhi pengunjung yang hendak membeli bahan makanan menjelang hari Raya Idul Adha.
Polisi mengatakan ada lebih dari 60 orang. Menurut pihak berwenang jumlah korban tewas bisa meningkat karena beberapa dari korban luka dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Aksi Bom Bunuh Diri di Kedai Kopi Guncang Ibu Kota Somalia
Militer Irak dalam sebuah pernyataan mengungkapkan jika ledakan bom bunuh diri tersebut terjadi di pasar Wahailat yang berada di Kota Sadr.
"Terjadi sebuah serangan teror menggunakan IED (alat peledak improvisasi) buatan lokal," jelas Kementerian Dalam Negeri Irak dalam sebuah pernyataan.
Rekaman video yang dibagikan di media sosial setelah ledakan menunjukkan korban berlumuran darah dan orang-orang berteriak ketakutan.
Dalam sebuah pesan yang diposting ke saluran Telegramnya, kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. ISIL mengklaim jika salah satu pejuangnya yang meledakkan diri.
Presiden Irak Barham Salih menyebut pemboman itu sebagai kejahatan keji. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban.
Baca Juga: Amerika Serikat Luncurkan Serangan Udara di Irak, Empat Anggota Kelompok Tewas
"Mereka menargetkan warga sipil kami di Kota Sadr pada malam Hari Raya Idul Adha," kata Presiden Salih dalam cuitannya di akun Twitter.
"Mereka tidak mengizinkan orang untuk bersukacita, bahkan untuk sesaat." sambungnya.
Komite Palang Merah Internasional juga ikut menyampaikan rasa duka atas terjadinya bom bunuh diri yang terjadi sehari sebelum hari raya Idul Adha.
"Simpati terdalam dan belasungkawa tulus kami kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai." tulis Palang Merah Internasional.
Ledakan bom bunuh diri tersebut merupakan kejadian yang ketiga kalinya di tahun ini. Ledakan tersebut juga menjadi yang kesekian kalinya terjadi di pasar.
Pada bulan April, setidaknya empat orang tewas dalam serangan bom mobil di Kota Sadr. Ledakan itu disebabkan oleh alat peledak yang dipasang pada mobil yang terparkir di pasar.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi menahan komandan resimen polisi federal yang bertanggung jawab atas area pasar itu. Ia juga mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.