Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai Hari Raya Idul Adha 2021 memberikan pelajaran hidup berupa ujian dan cobaan karena harus dirayakan di tengah pandemi COVID-19.
Meski harus dijalani dengan kesabaran, menurut Wapres Ma'ruf bukan berarti umat Islam hanya bisa berdiam diri.
Ma'ruf mengungkapkan kalau Idul Adha identik dengan ujian dan cobaan, persis seperti yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS.
Dia menceritakan ketika Nabi Ibrahim AS diuji oleh Allah SWT untuk mengorbankan anaknya. Dan anaknya yakni Nabi Ismail AS pun bersedia untuk dijadikan kurban, tepat pada 10 Dzulhijjah.
Baca Juga: Idul Adha, Jokowi Ajak Umat Islam Panjatkan Doa Bagi Kesembuhan Pasien COVID-19
"Ketika Nabi Ibrahim AS berkata bahwa dia diperintah oleh Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail mengatakan, ‘Ayahku silahkan kerjakanlah apa yang diperintahkan’," kata Ma'ruf saat berpidato dalam acara Takbir Akbar Virtual, Senin (19/7/2021) malam.
Lanjut menjelaskan, Ma'ruf mengatakan kalau dunia juga menjadi tempatnya cobaan. Dalam Al Quran pun dikatakan bahwa Allah SWT akan menguji umatnya dengan rasa takut, rasa lapar, harta ataupun dengan cobaan lainnya.
Cobaan itu juga tengah dirasakan umat Islam saat ini ketika pandemi COVID-19 menerjang. Bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga oleh bangsa di dunia.
Wapres Ma'ruf lantas mengajak masyarakat tingkatkan kesabaran menghadapi cobaan pandemi COVID-19. Namun, Ma'ruf mengingatkan kalau sabar itu tidak berarti hanya berdiam diri tanpa usaha yang berarti.
Umat Islam di Indonesia sejatinya bisa menjaga diri sebagai bentuk ikhtiar dari kesabaran tersebut.
Baca Juga: Allaahu Akbar! Bacaan Takbir Idul Adha 2021 Versi Pendek dan Panjang
"Allah melarang kita, ‘Jangan kau jatuhkan dirimu dalam kerusakan dengan tanganmu sendiri’. Oleh karena itu upaya untuk menjaga diri daripada penularan COVID-19 merupakan suatu kewajiban," ujarnya.
Tidak lupa, Ma'ruf juga mengajak umat Islam untuk mengamalkan makna Idul Adha, di mana berbuat kebaikan dengan membagikan rezeki kepada sesama.
Meski identik dengan pembagian daging hewan kurban, namun menurut Ma'ruf, masyarakat juga bisa membagikan kebaikan lainnya. Terlebih disaat banyak orang tengah membutuhkan pada situasi sekarang ini.
"Tidak hanya dengan bentuk menyembelih sapi atau kambing, tapi dengan apa saja yang kita mampu untuk bisa memberikan sesuatu kepada sesame. Apalagi pada saat COVID-19 seperti ini," pungkas Wapres Ma’ruf.