Suara.com - Rian (45), salah satu petugas Dinas Binamarga DKI Jakarta berharap, masyarakat menaati protokol kesehatan, agar terhindar dari penularan Covid-19. Semakin meningkatnya kasus dan bertambahnya korban jiwa, diakuinya sangat mempengaruhi beban kerjanya. Sebab akan semakin banyak pula lubang kuburan yang harus digali.
Pria berusia 45 tahun ini tak pernah menyangka, bakal terlibat dalam prosesi pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Sebelumnya, dia hanya bertugas mengendarai eskavator untuk perbaikan jalan. Namun, sejak sekitar tiga bulan lalu, alat berat yang biasa dikemudikannya, dialihkan untuk menggali lubang kuburan bagi jenazah Covid-19.
“Enggak pernah menyangka, biasa kerja buat pelebaran jalan atau perbaikan,” kata Rian saat ditemui Suara.com di TPU Rorotan, Cilncing, Jakart Utara, Selasa (19/7/2021).
Baca Juga: Tak Bisa Dicegah! Banyak Keluarga Nekat Kerumuni Makam Jenazah Covid-19 di TPU Rorotan
Tugas Rian dalam beberapa waktu terakhir ini semakin berat, bersamaan dengan kasus Covid-19 yang meningkat di kawasan DKI Jakarta. Bayangkan saja, untuk satu kali tugas dia bersama rekannya, masing-masing dapat menggali sekitar 60 lubang kuburan setiap hari. Karena tingginya kasus kematian Covid-19 pada saat itu, puluhan makam yang mereka gali, bahkan langsung terisi dengan jenazah.
Padahal sebelumnya, saat angka Covid-19 melandai, mereka hanya perlu menggali sekitar 20 makam setiap hari. Itu pun tidak langsung terisi dengan jenazah.
Rian pun mengaku sudah sangat kelelahan, namun karena pekerjaan, harus dijalankannya.
“Kalau dibilang capek, ya capek. Apalagi kalau panas,” kata dia menambahkan.
Tak jarang, dia juga terbawa suasana, ketika menimbunkan tanah ke lubang makam yang telah terisi jenazah.
Baca Juga: Jumlah Jenazah yang Dimakamkan di TPU Rorotan Menurun dalam Tiga Hari Terakhir
Pada detik-detik itu Rian menyaksikan isak tangis pelayat pecah, saat tanah mulai didorong eskavator yang dikendarainya.
Bersyukur, dalam beberapa hari ini, Rian mengaku jenazah yang datang ke TPU Rorotan sudah mulai berkurang, berada di bawah angka 100. Pada Senin (19/7) ini saja, jumlah lubang kuburan yang mereka gali sekitar 90 makam.
Riang sangat berharap jumlah itu terus berkurang setiap harinya, sehingga tidak perlu lagi menggali makam bagi jenazah Covid-19. Oleh karenanya, dia meminta agar masyarakat menaati protokol kesehatan, guna memutus rantai penularannya.
“Jaga kesehatanlah, patuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Itu sangat penting,” tutup Rian.