Suara.com - Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo meminta masyarakat tidak berspekulasi terhadap kebakaran yang melanda kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Minggu (19/7/2021).
Menurutnya semua segala hal terkait peristiwa dan penyebab kebakaran perlu diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian.
"Kita tidak perlu berandai-andai. Jangan sampai memunculkan spekulasi yang tidak-tidak, berandai terhadap kecelakaan itu," kata Rahmad dihubungi, Senin (19/7/2021).
Terpenting saat ini, kata Rahmad kebakaran kantor tersebut tidak mengganggu pekerjaan dari Badan POM. Mengingat BPOM yang tidak hanya mengandalkan kantor pusat untuk menunjang kinerja mereka.
"Kalo toh sedikit terganggu barangkali berkas-berkas itu yang perlu didalami. Tapi paling tidak tugas pokok dan fungsinya BPOM tidak terkendala, itu yang paling penting, yang paling urgen saat ini," pungkasnya.
Korsleting Listrik
Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat dilalap si jago merah pada Minggu (18/7/2021) malam. Diduga, kebakaran terjadi lantaran adanya korsleting listrik di salah satu bangunan kantor tersebut.
Terkait peristiwa itu, pihak BPOM memberikan klarifikasi yang disiarkan di website pom.go.id. Dalam keterangannya, disebutkan jika api pertama kali muncul pada pukul 21.30 WIB di lantai 1 Gedung F Barat Badan POM Jakarta.
Saat kejadian, sedang berlangsung pekerjaan peremajaan panel listrik. Tak lama berselang, pada pukul 22.00 WIB, si jago merah berhasil dijinakkan dengan melibatkan 8 unit mobil pemadaman kebakaran dan 9 unit mobil penunjang dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat.
Baca Juga: Pasca Kebakaran Semalam, Begini Suasana Gedung BPOM
"Dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Kerusakan terjadi di satu ruangan dan tidak mengganggu fungsi pelayanan di Badan POM," demikian keterangan dalam website tersebut, Senin (19/7/2021).