Gagal Lobi Pemkot Solo Agar Buka Pasar, Sebagian Pedagang Jual Perabot Rumah

Siswanto Suara.Com
Senin, 19 Juli 2021 | 12:02 WIB
Gagal Lobi Pemkot Solo Agar Buka Pasar, Sebagian Pedagang Jual Perabot Rumah
Ilustrasi pedagang (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semenjak pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat, pendapatan sebagian pedagang pasar di Solo kehilangan pendapatan dan mereka mengaku menjual perabotan rumah untuk menyambung hidup.

Ketua Bolo Pasar Solo Suwarjono mengatakan penutupan pasar hingga 20 Juli sudah berdampak serius bagi pedagang, apalagi jika dilanjutkan sampai 31 Juli.

“Kalau PPKM darurat diperpanjang, kami tidak bisa membayangkan nasib para pedagang yang kena dampak penutupan pasar. Belum sampai 20 Juli saja, sudah banyak burung dan ikan hias mati, ini satu contoh Pasar Depok, belum yang lain. Mereka sampai jual perabotan rumah makan hanya untuk makan,” katanya kepada jurnalis Solopos.com.

Pemerintah diharapkan memikirkan ulang rencana perpanjangan PPKM Darurat agar pedagang tradisional tetap bisa berjualan, apalagi sampai saat ini belum ada bantuan kepada pedagang.

Baca Juga: Terbirit-birit Usai Jambret HP, NS Nyaris Tabrak Aparat di Pos Penyekatan Daan Mogot

Semenjak PPKM Darurat diberlakukan, sebagian pedagang berjualan dari rumah. 

“Kalau Pasar Depok, kami tetap diizinkan masuk untuk kasih makan hewan. Tapi, tetap saja banyak [hewan dagangan] yang mati karena tidak dipelihara harian,” kata dia.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer Tavip Harjono tidak setuju kalau PPKM Darurat diperpanjang. 

“Kami butuh koordinasi lagi. Nggak hanya Pasar Klewer, semua pasar nonesensial sangat terdampak. Kami benar-benar menantikan pasar kembali buka pada 21 Juli. Kami ingin ikut rapat pemkot tapi belum ada jawaban. Entah bagaimana nanti, kami pasrah. Kami di awal PPKM Darurat sempat berusaha, tapi ternyata nggak ada jalan, ya sudah,” katanya.

Selama ini pedagang pasar Kota Solo yang ditutup diizinkan mengambil barang ke pasar dengan pembatasan jam. Itu pun jika ada pesanan dari pelanggan. Stok sempat dibawa ke rumah, namun lama kelamaan tidak mengambil stok lantaran tidak laku.

Baca Juga: Tak Cuma Gaji, Bupati Lumajang Sumbangkan Tunjangannya ke Warga Terdampak PPKM Darurat

“Buruh harian, mereka yang jualan makanan, semuanya sangat terdampak. Kami kebingungan. Kalau memang PPKM diperpanjang, kami akan bertemu dulu sesama pedagang untuk menentukan sikap,” kata Tavip.

Ada 13 pasar tradisional nonesensial, termasuk Pasar Klewer Solo, yang ditutup selama PPKM Darurat, 3-20 Juli 2021. Para pedagang pernah melobi pemerintah daerah agar pasar dibuka kembali. Namun, semua upaya tak membuahkan hasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI