Suara.com - Banjir bandang melanda sejumlah negara di Eropa. Setidaknya korban tewas diperkirakan bisa menembus 200 orang lebih. Di mana korban paling banyak ada di Jerman dengan kondisi paling parah.
Banjir juga melanda sejumlah negara lain seperti Belgia dan Belanda.
Dilansir dari VOA Indonesia, Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu (18/7/2021) mengatakan dia sangat ngeri dengan kehancuran akibat banjir di Jerman barat, sementara jumlah korban tewas di Jerman dan Belgia melebihi 190, dengan puluhan orang masih hilang.
Pemimpin veteran itu mengatakan, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP, bahwa dunia harus meningkatkan upaya untuk mengatasi krisis iklim, karena pemanasan global menyebabkan cuaca ekstrem lebih sering terjadi.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Eropa Tembus 197 Orang
"Kita harus melakukannya segera," katanya. "Kita harus cepat dalam perang melawan perubahan iklim."
Merkel berjalan kaki meninjau desa Schuld di negara bagian Rhineland-Palatinate, satu dari dua kawasan yang paling parah terdampak banjir di Jerman barat.
Dia mendengarkan penuturan warga di mana sungai Ahr meluap, menyapu rumah-rumah dan menyisakan tumpukan kotoran di jalan-jalan.
Merkel, yang akan pensiun dari politik setelah pemilu September, menggambarkan kerusakan itu sebagai sesuatu yang "tak terbayangkan" dan berjanji akan memberikan bantuan segera untuk pembangunan kembali.
"Mengejutkan -- tidak ada bahasa Jerman yang dapat menggambarkan kehancuran yang terjadi,” katanya.
Baca Juga: Amukan Banjir Melibas Tanpa Sisa
Polisi mengatakan sedikitnya 160 orang telah tewas sejak Rabu (14/7) dalam banjir Jerman yang paling buruk dalam ingatan. (Sumber: VOA Indonesia)