Suara.com - Ari Triastutik terpanggil menjadi petugas pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bertugas di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur. Perempuan ini menceritakan pengalamannya kepada jurnalis Bloktuban.com.
Pada waktu ditelepon jurnalis pada hari Sabtu (17/7/2021), sekitar pukul 18.00 WIB, Ari mengatakan baru saja memakamkan jenazah.
Jam kerja Ari sebenarnya hanya 12 jam per hari. Akan tetapi, pada kenyataannya seringkali melebihi waktu yang ditentukan.
“Normalnya saya bekerja 12 jam. Tapi meskipun malam sudah pulang ke rumah, pihak rumah sakit dan teman-teman biasanya menghubungi saya, jadinya ya lebih dari 24 jam, sudah tidak mengenal waktu kalau seperti ini,” kata Ari.
Setiap hari, Ari dan rekan-rekannya bisa memakamkan puluhan jenazah.
Ari seorang ibu rumah tangga. Dia punya anak. Dia tetap berusaha memenuhi tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga, seperti memasak dan mengurus anak. Dia bersyukur keluarganya mendukung.
Di rumah, telepon genggam hampir tak pernah jauh darinya. Dia mengatakan telepon dari rumah sakit atau rekan-rekannya bisa sewaktu-waktu datang.
“Bahkan, pernah waktu saya mandi ada telepon, ya mau bagaimana lagi, itu tugas saya,” kata Ari.
Pernah takut
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Plt Jubir KPK Ali Fikri Kembali Bekerja Hari Ini
Pada awal-awal bekerja di pemakaman, Ari mengaku merasakan takut. Bukan takut pada pemakaman, melainkan pada Covid-19 yang bisa menular kapan saja.