Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon menyebut Sarah Gilbert penemu vaksin AstraZeneca merupakan seorang yang pancasilais.
Fadli Zon menilai aksi yang dilakukan oleh Sarah Gilbert sangat membantu umat manusia.
Sarah Gilbert ramai diperbincangkan terkait dirinya melepaskan hak patennya sehingga mampu vaksin buatannya bisa diproduksi dalam jumlah besar dan dengan harga murah.
Tindakan yang dilakukan Sarah Gilbert pun mendapatkan pujian dari publik, salah satunya Fadli Zon.
Baca Juga: Dua Minggu Terakhir, 1.480 Penumpang KA Jogja dan Solo Divaksin Gratis
Melalui akun Twitter pribadinya, Fadli Zon membandingkan aksi Sarah Gilbert dengan tindakan pemerintah soal vaksin.
"Ternyata Sarah Gilbert, penemu vaksin AstraZeneca ini sangat Pancasilais," ujarnya, dikutip Suara.com.
Fadli Zon tampak salut dengan Sarah Gilbert yang mau melapas hak paten vaksinnya.
"Rela melepas hak paten vaksinnya sehingga murah dan mudah diakses umat manusia di dunia," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon pun tampak membandingkan dengan kondisi di Indonesia.
Baca Juga: Warga Bandung Barat Didatangi Kepala BIN, Ada Apa?
"Sementara di sini ada yang mau bisnis vaksin," ungkapnya.
Perlu diketahui, Sarah Gilbert mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton turnamen tenis Wimbledon.
Video tersebut pun viral di media sosial. Dalam video itu, terdengar sebuah pengumuman menjelang pembukaan pertandingan.
Sontak, ekspresi Sarah Gilbert pun disorot. Ribuan penonton pun memberikan tepuk tangan yang meriah
Vaksin Berbayar
Setelah mendapatkan kritikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membatalkan kebijakan vaksin covid-19 berbayar.
Sebelumnya, rencana vaksin berbayar itu akan diterapkan melalui Kimia Farma.
Pernyataan Jokowi itu diwakilkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara dan disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021). Jokowi, kata Pramono, telah menyaring berbagai respons dari masyarakat terkait wacana vaksin berbayar itu.
"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Pramono.
Setelah resmi dibatalkan, kata Pramono, maka program vaksinasi kepada seluruh masyarakat akan digratiskan.
"Semua vaksin tetap dengan mekanisme yang digratiskan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden sebelumnya," kata dia.
Selain itu, Pramono juga mengataan jika Vaksinasi Gotong Royong akan tetap berjalan khusus untuk perusahaan. Nantinya perusahaan yang akan menangggung seluruh biaya vaksinasi bagi karyawannya.
"Sehingga dengan demikian mekanisme untuk seluruh vaksin, baik itu yang gotong royong maupun yang sekarang mekanisme sudah berjalan digratiskan oleh pemerintah," ungkapnya.