Suara.com - Idul Adha digelar tanggal 10 Dzulhijjah 1442 H atau bertepatan dengan tanggal 20 Juli 2021. Awal bulan Dzulhijjah, tepatnya 10 hari menjelang Hari Raya Idul Adha disunnahkan untuk berpuasa, seperti puasa Tarwiyah dan Arafah. Namun, bolehkah puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah?
Diketahui, anjuran untuk berpuasa sunnah jelang hari Raya Idul Adha tercantum juga dalam sejumlah hadis Rasulullah SAW, salah satunya dari sahabat Abu Qatadah.
Dalam hadis tersebut menyampaikan tentang keutamaan puasa Arafah pada bulan Dzulhijjah serta puasa Asyura. Adapun bunyi hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tersebut yakni sebagai berikut.
Baca Juga: BREAKING NEWS : Masjid Al Markaz Makassar Tiadakan Salat Idul Adha Tahun Ini
“Puasa satu hari Arafah (9 Dzulhijjah), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.”
Pada hadis di atas dijelaskan bahwa puasa Dzulhijjah terdiri dari puasa Tarwiyah yang dilakukan tanggal 8 Dzulhijjah (dua hari jelang Idul Adha) dan puasa Arafah dilakukan tanggal 9 Dzulhijjah (1 hari jelang Idul Adha).
Puasa jelang Idul Adha ini mempunyai keutamaan yang luar biasa. Salah satu keutamaan yang paling luar biasa yaitu dihapusnya dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Puasa Tarwiyah yang selalu dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, pada tahun 2021 ini bertepatan dengan tanggal 18 Juli. Jika tidak sempat menjalankan puasa Tarwiyah, maka bisa melakukan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 19 Juli 2021. Lantas, bolehkah puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah?
Hukum Puasa Arafah Tanpa Puasa Tarwiyah
Baca Juga: Hari Tasyrik 2021 Setelah Idul Adha: Arti, Kapan, Amalan dan Keutamaannya
Dalam video YouTube berjudul "Puasa Arafah, 9 Hari Berturut turut atau hanya 1 hari ?" yang diunggah pada 7 Agustus 2019, Ustadz Syafiq Riza Basalamah memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
"Nabi membuka peluang dengan sabdanya agar semua menjadikan 10 ini (10 hari pertama Dzulhijjah) sebagai momentum memperbanyak amal sholeh apa pun, termasuk perbanyak tahlil, tahmid, takbir," ujar Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA.
Ia menjelaskan bahwa beberapa sahabat nabi pun berpuasa di sembilan hari awal bulan Dzulhijjah. Pendapat kebanyakan ulama pun demikian.
"Yang tidak mau puasa pun tidak apa. Kita bicara anjuran. Enggak boleh kita mengatakan hei puasa 9 hari, enggak. Ini anjuran puasa, anjuran sadaqah, anjuran untuk beramal saleh," tutur Ustadz Syafiq.
Ia menambahkan, "Yang jelas Nabi Muhammad SAW puasa tanggal 9 Dzulhijjah, puasa arafah dan beliau memberi anjuran untuk puasa 9 Dzulhijjah."
Berdasarkan penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah maka dapat disimpulkan bahwa mengerjakan puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah tidak bermasalah. Sebab hukum puasa di awal bulan Dzulhijjah adalah sunnah bukan wajib.
Bagi yang ingin menjalankan puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah, simak penjelasan dari Ustadz Dr. Didik M. Nur Haris selaku Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) mengenai hal tersebut.
Menurutnya, puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah idealnya dikerjakan secara penuh yakni dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Setelah itu dilanjutkan dengan puasa sunnah Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Akan tetapi jika tidak mampu untuk menjalankan puasa seluruhnya pada 9 hari jelang Idul Adha, maka boleh mengerjakan beberapa puasa saja di tanggal-tanggal tersebut.
Misalnya, hanya mengerjakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah saja. Atau juga boleh jika hanya mengerjakan puasa Arafah saja tanpa mengerjakan puasa Tarwiyah.
Jadi, jika ada pertanyaan bolehkah puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah, maka jawabannya adalah boleh. Yuk perbanyak ibadah dengan menjalankan puasa sunnah jelang Idul Adha.
Kontributor : Ulil Azmi