Suara.com - 200 penerbangan di bandara Lisbon dibatalkan pada hari Sabtu karena staf Groundforce mogok kerja yang rencananya akan dilaksanakan selama dua hari.
Jumlah penerbangan yang dibatalkan diperkirakan terus bertambah hingga mogok kerja berakhir pada Minggu malam, jelas perusahaan yang mengelola bandara Portugal (ANA).
Juru bicara Union of Airport Handling Technicians, yang menyerukan pemogokan ini mengatakan hampir 100% pekerja terlibat dalam aksi mogok kerja di salah satu bandara tersibuk di negara itu.
Menyadur Swiss Info Minggu (18/07), pemogokan ini berdampak besar pada perusahaan Portugis TAP yang menggunakan layanan Groundforce, tapi tidak mempengaruhi perusahaan berbiaya rendah.
Baca Juga: Covid-19 Tiba-tiba Melonjak di Guangzhou China, Penerbangan Dibatalkan
Pekerja groundforce menuntut perusahaan membayar upah tanpa penundaan dan membayar gaji liburan tahun ini. Di sisi yang lain, perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan karena pandemi.
Aksi mogok kerja ini mempengaruhi operasional bandara Lisbon dan berdampak kecil pada 9 bandara Portugis lainnya, kata kepala eksekutif ANA Thierry Ligonnière.
"Kami masih mengantisipasi kesulitan besok dan kembali normal secara progresif pada Senin," kata Ligonniere.
50,1% saham Groundforce dimiliki oleh perusahaan Portugis Pasogal dan 49,9% oleh grup TAP-Air Portugal, yang pada gilirannya 72,5% dikendalikan oleh Negara Portugis.
TAP menawarkan untuk meminjamkan uang pada Groundforce untuk membayar gaji liburan pekerjanya, tapi proposal itu ditolak oleh perusahaan yang menangani.
Baca Juga: Air Asia Dikecam Calon Penumpang: Penerbangan Dibatalkan, Uang Melayang