Satpol PP Gowa yang Pukul Pasutri 'Disentil' Jokowi, Publik: Telat, Rakyat Sudah Bonyok

Dany Garjito Suara.Com
Sabtu, 17 Juli 2021 | 20:06 WIB
Satpol PP Gowa yang Pukul Pasutri 'Disentil' Jokowi, Publik: Telat, Rakyat Sudah Bonyok
(Youtube/Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya agar mengedepankan sikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat termasuk para pedagang. Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas evaluasi PPKM Darurat yang diunggah Sabtu (17/7/2021) di YouTube Sekretariat Presiden.

"Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada (pemerintah) daerah, agar jangan keras dan kasar, (tetapi harus) tegas dan santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya," kata Jokowi.

SATPOL PP GOWA YANG PUKUL PASUTRI 'DISENTIL' JOKOWI

Jokowi menyoroti video viral oknum aparat yang kasar kepada masyarakat termasuk pedagang. Salah satu yang disentil Jokowi adalah Satpol PP Gowa yang pukul pasutri pemilik kafe atau warung.

Baca Juga: Viral Warga Bergantian Pakai Bilik Sauna untuk Imunitas, dr Faheem Younus: Nol Manfaat

Oknum Anggota Satpol PP diduga melakukan penganiayaan terhadap perempuan hamil di Kabupaten Gowa terekam kamera, Rabu 14 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]
Oknum Anggota Satpol PP diduga melakukan penganiayaan terhadap perempuan hamil di Kabupaten Gowa terekam kamera, Rabu 14 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Menurut Jokowi, sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah seperti pemukulan pemilik warung oleh Satpol PP tidak perlu terjadi.

"Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan, misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ungkapnya.

PUBLIK: TELAT, RAKYAT UDAH PADA BONYOK

Publik pun menanggapi 'sentilan' Jokowi ke Satpol PP Gowa yang pukul pemilik warung. Beberapa memberikan komentar dukungan, tetapi tak sedikit pula yang menanggapi dengan skeptis.

Pantauan Suara.com di media sosial, publik menilai apa yang disampaikan Jokowi ini sudah terlambat karena rakyat sudah 'babak belur'.

Baca Juga: Pria yang Usir Satpol PP di Medan Viral Lagi, Kini Ancam Cerai Istri di Depan Umum

"Telat... rakyat udah pada bonyok," tulis salah satu pengguna Facebook.

"Sudah terlanjur pak," komentar warganet yang lain.

"Karena akibat dari kebijakan yang tidak bijak," imbuh pengguna Facebook lainnya.

"Sudah terlambat, PPKM tanpa solusi yang tepat justru menambah beban rakyat kecil, dampak kebijakan yang hanya menyengsarakan rakyat," komentar warganet yang lain.

Terdapat pula pengguna Facebook yang memberikan saran.

"Subsidi dan vaksin yang disalurkan ke rumah-rumah lebih efektif dari menyekat dan mengumpulkan masyarakat. Nggak percaya? Tanya saja pak menteri yang doyan sinetron dari pada dipindah bu menteri ke Papua," tulis warganet.

PPKM DARURAT DIPERPANJANG ATAU TIDAK?

Karyawan toko beristirahat di depan tokonya yang tutup di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/7/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Karyawan toko beristirahat di depan tokonya yang tutup di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/7/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Presiden Jokowi meminta evaluasi PPKM Darurat apakah akan diperpanjang atau tidak.

"PPKM Darurat ini akan diperpanjang atau tidak, kalau mau diperpanjang sampai kapan, ini betul-betul hal yang sangat sensitif, harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih, jangan sampai keliru," ujar Jokowi dalam pengantarnya pada saat ratas evaluasi PPKM Darurat yang diunggah Sabtu (17/7/2021) di YouTube Sekretariat Presiden.

Terkait PPKM Darurat, Koordinator PPKM Darurat Provinsi Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan akan melaporkan evaluasinya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Apapun keputusannya, akan diumumkan pada 2 atau 3 hari ke depan.

 "Saat ini kami sedang melakukan evaluasi terhadap apakah PPKM dengan jangka waktu dan apakah dibutuhkan perpanjangan lebih lanjut," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kami akan laporkan pada bapak presiden dan saya kira dalam 2-3 hari ke depan kita juga akan mengumumkan secara resmi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI