Nydia Ayomi, Dokter Muda di Papua Barat Meninggal Akibat Covid-19

Erick Tanjung Suara.Com
Jum'at, 16 Juli 2021 | 22:49 WIB
Nydia Ayomi, Dokter Muda di Papua Barat Meninggal Akibat Covid-19
Ilustrasi--Jenazah pasien Covid-19. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dua hari setelah masuk rumah sakit di Biak, tim dokter setempat lantas memutuskan mengoperasi caesar untuk menyelamatkan bayinya. Operasi berjalan lancar. Seorang bayi laki-laki dengan berat 1,3 kg lahir dengan selamat. Namun sang bayi harus dirawat di inkubator karena lahir prematur. “Sekarang sang bayi diawasi ketat di sana," kata Kurniawan.

Kelahiran sang buah hati sempat membuat kondisi Ayomi membaik. Sehari pasca operasi caesar, anak pertama dari pasangan Darmono Kis dan Betsiana Ayomi ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Ia bisa membuka mata, mengangkat tangan dan mengerti apa yang ditanyakan kepadanya. Bahkan bisa mengecek handpone sendiri.

“Tapi besok paginya menurun drastis dan akhirnya meninggal di RS Biak pada hari Kamis malam (15/7). Anaknya masih selamat, dan mudah-mudahan selamat karena itu pengikat mereka berdua kan,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wondama itu.

Kepergian Ayomi untuk selamanya membuat petugas medis di RSUD Teluk Wondama juga masyarakat Wondama secara umum merasakan kehilangan besar.

Terlebih dia dikenal sebagai sosok yang periang dan murah hati. Nydia juga dikenal sebagai pribadi yang jujur dan apa adanya. “Beliau ini periang, jujur, apa adanya. Dia sangat baik dan selalu menjaga perasaan orang lain," tutur Kurniawan.

Dalam bertugas, dokter kelahiran 1991 itupun dikenal sebagai petugas yang aktif, disiplin dan berkinerja baik. Sebagai dokter muda, Ayomi bahkan langsung dipercaya menjadi petugas jaga di UGD karena memiliki kemampuan yang mumpuni.

Ia juga dipercaya mengemban jabatan sebagai sekretaris Komite Medik di RSUD Teluk Wondama. Selain sebagai dokter jaga di UGD, dia juga aktif dalam kegiatan-kegiatan nonklinis dalam rangka peningkatan mutu layanan RSUD Teluk Wondama.

Ia mengawali karir sebagai dokter honorer di RSUD Teluk Wondama selama beberapa tahun. Anak pertama dari dua bersaudara ini kemudian tembus tes CPNS pada 2019 dan diangkat menjadi dokter tetap. Dia mendapatkan tugas sebagai dokter tetap di Puskesmas Distrik Roswar, salah satu kecamatan terluar di Wondama.

Baca Juga: Viral, Juara Puteri Indonesia Papua Barat Tegur Pemuda Main Petasan di Wisata Merapi

Namun karena kemampuannya, dia kemudian ditarik ke RSUD untuk membantu pelayanan medis di satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Teluk Wondama itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI