Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menambah penahanan Advokat Maskur Husein selama 30 hari. Ia merupakan tersangka yang terlibat dalam kasus dugaan suap penanganan perkara penyidik KPK dari unsur Polri Stepanus Robin Pattuju.
"Perpanjangan penahanan dilakukan untuk 30 hari ke depan," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding dikonfirmasi, Jumat (16/7/2021).
Ipi menyebut perpanjangan penahanan Maskur Husein terhitung mulai 22 Juli 2021 sampai 20 Agustus 2021. Ia akan mendekam kembali di rumah tahanan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur.
Adapun penambahan penahanan terhadap Maskur, penyidik antirasuah tentunya masih memerlukan keterangan saksi-saksi maupun pengumpulan sejumlah barang bukti.
Baca Juga: Kasus Korupsi Lahan Munjul, KPK Ambil Sampel Suara Eks Dirut Perumda Jaya Yoory
Dalam kasus ini pun, turut menyeret Wali Kota nonaktif Tanjungbalai M. Syahrial. Dimana, Syahrial sudah menjalani sidang perdana dengan pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Medan, Sumatera Utara.
Dalam dakwaaan Jaksa, bahwa Syahrial memberikan uang suap kepada Robin mencapai Rp1,6 miliar. Syahrial meminta bantuan kepada Robin bahwa ada permasalahan ketika ia ingin kembali maju dalam pilkada Tanjungbalai.
Bantuan itu terkait, adanya informasi laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait pekerjaan di Tanjungbalai dan keterlibatan terdakwa Syahrial dalam perkara jual beli jabatan di Pemerintahan Kota Tanjungbalai yang sedang ditangani oleh KPK.
Dalam pertemuan itu pun, penyidik Robin menyetujui dan siap membantu Syahrial. Selanjutnya, Robin pun berkordinasi dengan rekannya bernama Maskur Husein seorang advokat.
Keduanya pun bersepakat meminta uang imbalan kepada Syahrial mencapai Rp1,5 miliar.
Baca Juga: Masa Penahanan Ditambah, Penyidik Polri AKP Robin Kembali Dikurung KPK Selama 30 Hari
"Stepanus menyampaikan kepada terdakwa agar menyiapkan dana sejumlah Rp 1,5 miliar supaya proses penyelidikan perkara yang sedang ditangani oleh KPK yang melibatkan terdakwa tersebut tidak naik ke tingkat Penyidikan," ucap Jaksa KPK.
Selanjutnya, M. Syahrial pun menyanggupi. Dan memberikan uang secara bertahap kepada Robin Pattuju secara transfer melalui rekening BCA atas nama Riefka Amalia yang merupakan saudara dari teman perempuan Stepanus Robin.
Uang itu dikucurkan Syahrial secara bertahap mulai 17 November 2020 sampai 12 April 2021 mencapai Rp1,2 Miliar.
"Terdakwa juga secara bertahap memberikan uang dengan mentransfer ke rekening BCa milik Maskur Husein seluruhnya mencapai Rp200 juta," kata Jaksa KPK.
Selain itu, dalam dakwaannya, Syahrial juga pernah menyerahkan uang secara langsung kepada Stepanus Robin mencapai Rp220 juta.
Sehingga total keseluruhan uang yang diterima Robin Pattuju dari Syahrial mencapai Rp1,6 miliar untuk membantu agar perkaranya tidak naik ke tahap penyidikan.
Syahrial didakwa melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau b dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomo 20 Tahun 2001 Juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.