Suara.com - Modal yang cukup memang menjadi salah satu kunci untuk memulai sebuah bisnis yang idam-idamkan. Tapi, apa jadinya bila modal yang dimiliki terbatas? Tentunya akan menjadi tantangan bagi siapapun yang ingin mulai berbisnis. Tetapi, hal tersebut bukan menjadi masalah bagi Ria Sarwono, Brand and Marketing Director COTTONINK; Nanang Suherman, Owner Ayam Goreng Nelongso dan Fellexandro Ruby, Entrepreneur & Founder Negeri Pembelajar Edu-tech yang memulai bisnis beromzet ratusan juta miliknya dengan modal yang terbatas.
Kisah sukses Ria, Nanang dan Ruby dibahas dalam event ShopeePay Talk bertajuk "Modal Ratusan Ribu, Omzet Ratusan Juta" yang digelar secara virtual pada Jumat, (16/7/2021). Ketiganya secara bergantian membagikan insight dan siasat dalam membangun bisnis dengan modal yang minim.
Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, diskusi ini dalam rangka mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis para mitra usaha, tak terkecuali bagi yang baru mau memulai kiprahnya dalam dunia bisnis.
"Kami memahami bahwa modal kerap kali menjadi salah satu aspek pertimbangan utama seseorang dalam mulai berbisnis," tutur Nilam dalam diskusi tersebut.
Baca Juga: Modal Awal Ratusan Ribu, Ini Rahasia Sarwono Besarkan Cotton Ink
Padahal, lanjut Eka, strategi bisnis dan pemilihan target pasar yang tepat dapat menjadi sebuah landasan dasar untuk membangun bisnis yang menghasilkan walaupun dengan modal yang relatif kecil.
"Kehadiran ShopeePay Talk kali ini diharapkan dapat menginspirasi dan memperkaya insight para pelaku usaha yang ingin memulai bisnis serta membekali kiat praktis dalam mengelola bisnis dengan modal minim," ucapnya.
Berikut strategi yang dipaparkan Ria, Nanang dan Ruby dalam membangun bisnis dengan modal yang minim.
Tentukan target pasar yang hendak disasar dan jadilah solusi bagi mereka
Menciptakan sebuah ide bisnis dapat dimulai dengan menentukan target pasar yang ingin disasar. Berangkat dari langkah tersebut, pelaku usaha kemudian dapat mulai menciptakan solusi dari permasalahan yang dimiliki oleh target pasarnya. Dengan begitu, para pelaku usaha dapat membangun strategi bisnis yang tepat dan menciptakan produk maupun jasa yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan oleh bisnis yang mereka rintis.
Baca Juga: Bosan? Ini 5 Kegiatan Seru di Rumah Anti Mati Gaya selama PPKM Darurat
Nanang Suherman, Owner Ayam Goreng Nelongso mengungkapkan, berawal dengan modal sebesar Rp500.000, dia mulai merintis Ayam Goreng Nelongso yang saat itu hanya memiliki satu jenis menu. Menu andalannya kala itu adalah paket nasi dengan sayap ayam dan sambal yang kami jual seharga Rp5.000 saja.
“Saya sengaja membuat paket menu murah meriah karena sejak awal saya bertekad untuk menyasar mahasiswa sebagai target pasar,” ucapnya.
Itulah sebabnya, Ayam Goreng Nelongso hingga sekarang selalu konsisten menghadirkan beragam menu terjangkau yang ramah bagi kantong mahasiswa. Selain itu, dia juga terus berupaya menerapkan strategi bisnis yang sesuai untuk menjangkau target pasar, seperti mendirikan gerai dekat area kampus, tempat kos, hingga menyediakan pembayaran digital seperti ShopeePay karena anak muda lebih suka cashless dan gemar mencari promo cashback agar lebih hemat.
“Saat ini, Ayam Goreng Nelongso memiliki 71 gerai yang tersebar di Indonesia,” ucapnya.
Manfaatkan kekuatan platform digital
Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan transformasi digital dan menuntut masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan era digital. Digitalisasi kini telah menjadi salah satu strategi yang efektif untuk menjangkau konsumen dan bersaing dengan pemain lain di industri.
Ria Sarwono, Brand and Marketing Director COTTONINK menambahkan, perjalanannya dan Carline Darjanto, Creative Director COTTONINK membangun brand ini dimulai dari satu langkah yang cukup sederhana.
“Modal yang kami keluarkan pun tidak seberapa tetapi kami mencoba untuk memasarkan barang yang sesuai dengan tren dan diminati pasar pada saat itu. Bisa dibilang dari dulu hingga sekarang, platform digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam pertumbuhan COTTONINK, mempertemukan kami dengan konsumen dari Sabang sampai Merauke, bahkan Internasional sekalipun. Kami percaya bahwa komitmen inilah yang membawa COTTONINK tumbuh sampai seperti sekarang. Di sisi lain platform digital memberikan pengalaman belanja yang efisien dan efektif bagi pelanggan setia CottonInk, termasuk adanya opsi layanan pembayaran digital yang memudahkan konsumen ketika berbelanja,” urai Ria.
Ukur risiko dengan cermat dan maksimalkan ‘modal’ lainnya
Dalam membangun sebuah bisnis, seorang pelaku usaha juga harus membuat proyeksi bisnis dengan perhitungan yang matang sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi risiko bisnis ke depannya. Namun, risiko bisnis tersebut dapat diminimalisir dengan strategi persiapan modal yang lebih matang. Modal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis sebenarnya tidak melulu soal uang. Membangun bisnis dengan modal minim juga harus turut disertai dengan dukungan modal lainnya seperti keterampilan membangun dan menjaga relasi, kreativitas, menggunakan platform digital, berkomunikasi, negosiasi dan kepemimpinan.
“Dalam mengelola bisnis dengan modal yang relatif kecil, pelaku usaha harus kreatif memaksimalkan modal keterampilan dirinya yang lain. Contohnya, pelaku usaha dapat memaksimalkan networking dengan mengajak konten kreator berkolaborasi dalam bisnis yang sedang dirintis. Kolaborasi tersebut dapat dibangun dengan memberikan persentase saham dari keuntungan bisnis. Para konten kreator ini dapat menjadi salah satu kanal pemasaran yang efektif dalam meningkatkan brand awareness. Pada dasarnya, kesuksesan sebuah bisnis tidak dapat terlepas dari soft skills mumpuni yang dimiliki oleh pendirinya. Namun yang perlu diingat, setiap keterampilan tersebut tentunya selalu dapat dipelajari dan dikuasai asalkan kita tidak pernah lelah untuk terus belajar,” tutup Fellexandro Ruby, Entrepreneur & Founder Negeri Pembelajar Edu-tech.
ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful. Nantikan ShopeePay Talk episode berikut dengan tema dan narasumber menarik lainnya. Unduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay.