Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Dedi Mulyadi mengajak seluruh pihak untuk tidak membicarakan politik terkait bursa calon presiden 2024 di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Ajakan itu terutama ditujukan untuk lembaga-lembaga survei yang kerap merilis hasil survei terkait calon presiden.
"Saya mengajak pada semua. Pemilu 2024 itu pasti akan kita jalan. Tapi sebaiknya tidak dibicarakan dulu sekarang deh pada lembaga-lembaga survei saya mohon deh tidak dulu mengumum-umumin dulu capres-capres yang potensial sekarang deh," kata Dedi dihubungi pada Jumat (16/7/2021).
Mantan Bupati Purwakarta ini menjelaskan tujuannya mengajak hal tersebut. Menurutnya pembahasan mengenai calon presiden hanya akan membentuk polarisasi di tengah masyarakat. Mengingat beberapa di antara capres itu saat ini merupakan kepala daerah.
Baca Juga: Lebih dari 10 Tokoh Ini Diprediksi Berpeluang Jadi Capres-Cawapres di 2024
Di mana nantinya setiap kebijakan yang diambil kepala daerah, apalagi mereka yang namanya masuk kandidat capres selalu dikaitkan dengan upaya meningkatkan elektabilitas. Sehingga kata Dedi berdampak terhadap biasnya penanganan Covid-19.
"Jadi publik banyak yang menterjemahkan kebijakan itu menjadi kebijakan politis. Nah itu jangan. Kan gini loh bahwa si ini kalau ambil kebijakan Covid-19 akan berdampak pada elektabilitasnya, nanti lawannya akan berusaha menggagalkan lho," kata Dedi.
Akibat anggapan masyarakat yang demikian, imbasnya nanti akan terbentuk dua kubu, yakni kubu pro dan kontra yang diperngaruhi segmentasi politik untuk 2024.
"Jadi sekarang kalau negara dalam keadaan perang jangan dulu ngomongin politik, kalau menurut saya bahaya. Ini kan perang lawan penyakit," ujarnya.
Baca Juga: Ingatkan Capres, Fahri Hamzah: Jangan Bersaing Citra dengan Isu Covid