Menkes: Kebutuhan Oksigen Meningkat Hingga 200 Ribu Ton per Hari

Jum'at, 16 Juli 2021 | 16:44 WIB
Menkes: Kebutuhan Oksigen Meningkat Hingga 200 Ribu Ton per Hari
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di DPR RI. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan adanya peningkatan kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19. Kata Budi, yang semula hanya 400 ton per hari malah menjadi hampir ribuan ton per hari.

Itu disampaikan Budi seusai menjalani rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Jumat (16/7/2021).

"Bahwa kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton per hari naik sekaeang hampir menjadi 2 ribu ton per hari," kata Budi saat konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah melakukan strategi supaya bisa terus memasok oksigen. Caranya ialah dengan menggunakan excess capacity atau kapasitas lebih dari pabrik-pabrik atau industri-industri dalam negeri serta bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian.

Baca Juga: Prediksi Menkes Budi Tentang Perubahan yang Terjadi Bila Pandemi Covid-19 Berakhir

Hasilnya, pemerintah memperoleh pasokan 240 hingga 250 ton per hari yang bisa digunakan untuk pasien Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga mencoba untuk membangun strategi oksigen konsentrator. Budi menjelaskan kalau oksigen konsentrator itu berbentuk kecil dan hanya membutuhkan daya listrik dengan kapasitas 5 atau 10 liter.

Menurutnya alat tersebut bisa dipasang di rumah sakit ataupun di rumah.

Budi menyebut pemerintah berencana untuk membeli oksigen konsentrator tersebut dalam jumlah banyak. Bukan hanya untuk rumah sakit, tetapi alat itu juga bisa dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Pemerintah berencana untuk membeli sekitar 20-30 ribu oksigen konsentrator yang bisa menyediakan sekitar 600 ton per hari oksigen untuk rumah sakit dan bisa kita pinjamkan ke rakyat yang membutuhkan," tuturnya.

Baca Juga: Menkes Budi Buka Suara soal Vaksin Berbayar: Pure Business to Business

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI