Suara.com - Sejumlah pengguna akun media sosial dikejutkan oleh Lazada yang mengiklankan jasa cetak KTP elektronik dengan menampangkan contohnya tanpa sensor. Mengetahui hal tersebut, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh bakal meminta pihak Lazada untuk segera menutup akun penjual jasa tersebut.
"Nanti kami koordinasi dengan Lazada untuk ditutup," kata Zudan saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (16/7/2021).
Zudan meyayangkan Lazada yang tidak melewati verifikasi untuk mempromosikan akun penjual. Pasalnya, akun penjual itu mengunggah foto KTP-e milik warga tanpa disensor.
"Iya tidak benar itu. Pasti karena tidak bagus diverifikasinya," ujarnya.
Menurut penelusuran Suara.com, penjual jasa cetak kartu identitas berterbaran di berbagai e-commerce. Ada yang menawarkan jasa cetak KTP-e, kartu keluarga, dan kartu lainnya yang bersifat rahasia.
Zudan menegaskan kalau hal tersebut tidak diperbolehkan. Sudah dapat dipastikan apabila penawar jasa seperti itu sudah masuk ke dalam kategori calo atau pengutan liar.
"Karena itu adalah calo dan pungli, langsung saja ke dinas dukcapil," pintanya.
Sebelumnya, sejumlah warganet mempertanyakan pihak e-commerce Lazada Indonesia yang mempromosikan penjual jasa cetak e-KTP. Kekesalan mereka terluapkan ketika dalam promosi tersebut penjual jasa malah menampangkan contoh e-KTP warga yang tidak disensor.
Saat melakukan pengecekan, Suara.com melihat adanya iklan Lazada Indonesia di Instagram yang kemudian disebarkan warganet. Dalam iklan itu terlihat ada satu e-KTP milik warga bernama Ariani Archan.
Baca Juga: Tri Tito Karnavian: Program Kerja TP-PKK di Daerah harus Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Bukan hanya namanya saja yang bisa dilihat, melainkan seluruh data dalam e-KTP itu bisa dibaca oleh masyarakat.