Booster Vaksin Hanya untuk Nakes, Masyarakat Diminta Tak Lakukan Vaksinasi Ketiga Sendiri

Kamis, 15 Juli 2021 | 17:01 WIB
Booster Vaksin Hanya untuk Nakes, Masyarakat Diminta Tak Lakukan Vaksinasi Ketiga Sendiri
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (31/1/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan suntikan ketiga atau booster vaksin Covid-19 baru diperuntukkan untuk tenaga kesehatan yang berjibaku di garda terakhir penanganan pandemi.

Wiku menyebut meski dalam beberapa studi disebutkan bahwa varian virus bisa memperlemah efikasi vaksin, masyarakat untuk sementara masih cukup dua dosis vaksin.

Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan mixing vaccines atau penambahan dosis booster sendiri dan bahkan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.

"Untuk saat ini, secara umum 2 kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu, karena studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan, bahkan tahunan," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Covid-19 Menggila, Satgas Minta Warga Tak Sebar Hoaks dan Manfaatkan Situasi

Wiku menjelaskan, menurut temuan dari beberapa studi ilmiah, dari berbagai jenis vaksin yang disarankan oleh WHO, keberadaan vaksin Covid-19 masih penting terutama dalam meminimalisasi gejala yang ditimbulkan.

Oleh sebab itu, pemerintah masih tetap fokus akan mempercepat vaksinasi dua dosis untuk masyarakat dengan vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm; serta menyuntik vaksin ketiga merek Moderna kepada nakes.

"Terlepas dari adanya penambahan kebijakan booster vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, pemerintah akan tetap fokus pada akselerasi vaksinasi demi pencapaian kekebalan komunitas di akhir tahun 2021," ucapnya.

Untuk diketahui, sejauh ini pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama sebanyak 39.628.149 orang (19,03 persen) dan baru 15.810.099 orang (7,59 persen) yang menerima dosis kedua atau selesai vaksinasi Covid-19.

Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Prediksi Hasil PPKM Darurat Baru Terlihat 3 Pekan ke Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI