Perbedaan Pernyataan Luhut dengan Maruf soal Covid-19 Bikin Interpretasi Jadi Beragam

Kamis, 15 Juli 2021 | 16:14 WIB
Perbedaan Pernyataan Luhut dengan Maruf soal Covid-19 Bikin Interpretasi Jadi Beragam
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk selalu berkoordinasi dalam menyampaikan informasi kepada publik. Imbauan tersebut disampaikan Politisi PAN tersebut karena adanya perbedaan pernyataan antara Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Saleh memandang ada kesan ketidaksinkronan pernyataan yang muncul di antara satu pihak dengan pihak lain. Termasuk, perbedaan informasi yang disampaikan Wapres Ma'ruf dengan Menko Luhut.

"Wakil presiden (menyampaikan) bahwa Indonesia saat ini pontang-panting menyelesaikan kasus Covid-19. Tetapi di pihak lain, Pak Luhut dengan lantang (menyatakan) bahwa Indonesia saat ini kasus Covid-19 sangat terkendali sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan," katanya kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).

Perbedaan pernyataan itu pula yang pada akhirnya berujung kepada perbedaan interpretasi di masyarakat yang beragam.

Baca Juga: Wapres Maruf Sebut Pemerintah Kerja Pontang-Panting Hadapi Covid, PDIP Bilang Begini

Karena itu, pemerintah diminta berkoordinasi dengan baik dalam menyampaikan informasi untuk publik.

"Informasi yang seperti ini akan membuat ada interpretasi yang beragam di masyarakat. Karena apa yang disampaikan Wapres dan pak Menko Marinvest justru berbeda," ujar Saleh.

Sementara itu, diakui Saleh, kenaikkan kasus Covid-19 saat ini memang fakta yang tidak bisa dielakan lagi. Tidak terkecuali dengan persoalan lain, menyangkut sistem kesehatan.

"Kenaikan kasus ini memang nyata dan faktanya setiap hari kita memperoleh informasi bahwa ada kenaikan orang yang terpapar Covid-19, ada kenaikkan orang yang meninggal dunia. Jadi tentu sangat mengkhawatirkan semua pihak," kata Saleh.

"Sebab itu perlu dijelaskan terkait dengan kesiapan pemerintah dalam memenuhi seluruh kebutuhan orang yang terpapar Covid-19 dalam bidang kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Covid-19 Masih Menggila, Wagub DKI Minta ke Luhut Tambahan 3.000 Nakes

Sebelumnya, Luhut selaku Koordinator PPKM Darurat Provinsi Jawa-Bali menegaskan, pemerintah masih bisa mengendalikan situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Luhut pun menantang siapapun yang menganggap situasi tidak dapat terkendali untuk menemuinya. Itu dikatakan Luhut sebab menurutnya semua masalah bisa teratasi dengan baik. 

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya sangat sangat terkendali. Jadi kalau yang bicara tidak terkendali bisa datang ke saya nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021). 

Dia juga tidak menampik kalau banyak masalah yang terjadi ketika kasus Covid-19 terus merangkak naik. Tetapi ia kembali mengingatkan bahwa pemerintah masih bisa menyelesaikan.

Kemudian, menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Wakil Presiden Maruf Amin mengklaim pemerintah sudah bekerja pontang-panting untuk menyelesaikannya. Tapi, kata dia, tugas jauh lebih berat ketika penambahan kasus terus melesat.

“Pemerintah sekarang juga (kerja) pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda rumah sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi,” ujar Maruf Amin seperti dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com--, Selasa (13/7/2021).

Berdasarkan laporan yang diterimanya, hingga kiwari banyak masyarakat yang tak patuh terhadap protokol kesehatan. Dus, untuk menekan penambahan kasus, dia meminta seluruh kalangan untuk memperkuat lagi kepatuhan tersebut.

“Dari laporan Satgas (Covid-19) bahwa di antara yang menyebabkan tingginya (kasus Covid-19), antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, kurang patuhnya menggunakan masker, dan kurang patuhnya menaati jaga jarak,” kata dia.

Maruf Amin juga mengajak seluruh pihak—termasuk ulama untuk berjuang bersama pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19 yang belakangan semakin ganas. Dia berharap, dengan bergandeng tangan, masalah yang berat bisa menjadi lebih ringan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI