Richard menjelaskan bahwa sekitar jarak 5 meter dari posisi pengintaian Tricakti, dalam kondisi gelap disertai hujan secara samar terlihat camp teroris MIT. Saat itu tampak lima anggota teroris MIT Poso dalam posisi istirahat.
Setelah diyakini benar kata Richard, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan kelompok MIT tersebut.
“Dalam peristiwa penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) di duga ada juga yang melarikan diri,” kata Richard.
Dari tiga anggota teroris yang melarikan diri Richard berkeyakinan ada di antara mereka yang terluka. Pasalnya terdapat bekas ceceran darah yang terlihat di sekitar TKP pada Minggu pagi.
Evakuasi Pakai Helikopter
Personel gabungan TNI-Polri selanjutnya mengevakuasi jenazah kedua terduga teroris itu dengan helikopter. Proses evakuasi sempat terkendala akibat cuaca buruk.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan personel gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Madago Raya dan Koopsgabssus terus melakukan pengejaran terhadap anggota MIT yang masih buron. Pengejaran dilakukan di pegunungan sekitar lokasi.
"Tim masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (12/7) kemarin.