Tak Membaik Setelah Cegukan Parah, Bolsonaro Kemungkinan Operasi Darurat

Kamis, 15 Juli 2021 | 09:21 WIB
Tak Membaik Setelah Cegukan Parah, Bolsonaro Kemungkinan Operasi Darurat
Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat di kediaman presiden Palacio da Alvorada di Brasilia, Brasil, Jumat (13/3/2020). [Sergio LIMA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengalami cegukan parah 24 jam sehari selama 10 hari berturut-turut. Kondisi ini berkaitan dengan keluhan kesehatan lain yang ia rasakan setelah ditikam di perut pada tahun 2018.

Menyadur Al Jazeera Kamis (15/07), Bolsonaro sedang dibawa ke Sao Paulo dan dokter akan menentukan apakah dia memerlukan operasi darurat atau tidak.

Sebelumnya, pemimpin sayap kanan Brasil itu dirawat di rumah sakit setelah 10 hari karena cegukan kronis setelah operasi implan gigi pada 3 Juli.

Pada Rabu sore, kantornya mengatakan Bolsonaro, yang telah membutuhkan beberapa operasi sejak ditikam di perut pada rapat umum politik pada 2018, menderita penyumbatan usus.

Baca Juga: Dituduh Korupsi, Jair Bolsonaro Mengumpat di Media Sosial: Persetan!

Sebelumnya dia dibawa ke rumah sakit militer di ibu kota Brasili untuk tes dan menyelidiki penyebab cegukan.

"Ini terjadi pada saya sebelumnya, mungkin karena obat yang saya minum, saya cegukan 24 jam sehari," ujar Bolsonaro pada stasiun radio lokal minggu lalu.

Isu tentang kesehatan Bolsonaro selalu menarik perhatian selama masa jabatannya. Dia hampir meninggal setelah ditikam di usus saat kampanye pada tahun 2018. Sejak kejadian itu, ia menjalani beberapa operasi lanjutan.

Legislator federal Pro-Bolsonaro, Bia Kicis menulis di Twitter pada hari Rabu bahwa rawat inap Bolsonaro adalah konsekuensi dari penusukan 2018.

Monica Yanakiew dari Al Jazeera melaporkan bahwa Bolsonaro juga telah menyimpulkan kondisinya terkait dengan penusukan 2018.

Baca Juga: Ditegur Karena Tak Pakai Masker, Bolsonaro Semprot Wartawan: Diam Kamu!

Yanakiew juga mengatakan rawat inap ini terjadi pada saat terburuk dalam masa kepresidenannya selama dua setengah tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI